REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis di mana pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau insulin yang dihasilkannya tidak diserap oleh sel, dikenal juga sebagai resisten insulin. Hasilnya gula darah bisa naik dan mengancam menimbulkan kerusakan permanen pada tubuh.
Kini, untuk pertama kalinya, sebuah penelitian menemukan manfaat teh hijau bagi diabetes. Peneliti mengungkap bahwa teh hijau dapat menurunkan kadar gula darah tinggi dengan meningkatkan kesehatan usus.
"Ada banyak bukti bahwa konsumsi teh hijau yang lebih besar dikaitkan dengan kadar kolesterol, glukosa, dan trigliserida yang baik, tetapi belum ada penelitian yang menghubungkan manfaatnya di usus dengan faktor-faktor kesehatan tersebut," kata Richard Bruno, penulis studi senior dan profesor nutrisi manusia di The Ohio State University.
Tim melakukan uji klinis pada 40 individu sebagai tindak lanjut dari studi tahun 2019 yang mengaitkan obesitas yang lebih rendah dan risiko kesehatan yang lebih sedikit pada tikus yang mengonsumsi suplemen teh hijau dengan peningkatan kesehatan usus. Dalam studi baru, ekstrak teh hijau menurunkan gula darah atau glukosa, dan menurunkan peradangan usus dan permeabilitas pada orang sehat.
"Hal ini memberi tahu kita bahwa dalam satu bulan kita dapat menurunkan glukosa darah pada orang dengan sindrom metabolik dan orang sehat. Penurunan glukosa darah tampaknya terkait sindrom usus bocor dan peradangan terlepas dari status kesehatan," kata Profesor Bruno, seperti dilansir dari Express, Kamis (28/7/2022).
Untuk penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Developments in Nutrition, 40 peserta terdiri atas 21 dengan sindrom metabolik dan 19 orang dewasa sehat mengonsumsi permen yang mengandung ekstrak teh hijau yang kaya akan senyawa antiinflamasi yang disebut katekin selama 28 hari. Dosis harian setara dengan lima cangkir teh hijau.
Dalam uji coba, semua peserta menghabiskan 28 hari lagi menggunakan plasebo. Para peneliti mengonfirmasi bahwa peserta, seperti yang disarankan, mengikuti diet rendah polifenol (antioksidan alami dalam buah-buahan, sayuran, teh dan rempah-rempah) selama fase konveksi plasebo dan ekstrak teh hijau dari penelitian sehingga hasil apa pun dapat dikaitkan dengan efek teh hijau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah puasa untuk semua peserta secara signifikan lebih rendah setelah mengambil ekstrak teh hijau dibandingkan dengan fase ketika mencoba plasebo.