Rabu 27 Jul 2022 22:08 WIB

Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome, Apakah Ada Obatnya?

Empty sella syndrome merupakan penyakit langka.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ruben Onsu mengidap empty sella syndrome.
Foto:

Pada kasus-kasus yang lebih jarang, penderita empty sella syndrome bisa mengalami peningkatan tekanan di dalam tengkorak atau tekanan intrakranial. Beberapa kondisi lain yang juga bisa terjadi adalah keluarnya cairan serebrospinal dari hidung, pembengkakan diskus optikus akibat peningkatan tekanan kranial, dan kelainan yang memengaruhi penglihatan seperti hilangnya kejernihan pandangan.

Temuan yang lebih spesifik mendapati bahwa sebagian penderita empty sella syndrome mengalami defisiensi hormon pertumbuhan. Selain itu, penderita empty sella syndrome sekunder lebih sering mengalami abnormalitas yang memengaruhi pandangan.

Mereka juga lebih mungkin untuk mengalami penurunan fungsi pituitari akibat masalah utama yang mendasari munculnya sindrom tersebut. Sebagian besar penderita empty sella syndrome tidak memiliki gejala dan tidak membutuhkan pengobatan.

Namun, ketika gejala muncul, terapi biasanya diberikan untuk mengatasi gejala spesifik tersebut. Bila pituitari terdampak, terapi pengganti hormon tertentu perlu diberikan. Operasi juga mungkin dibutuhkan bila cairan serebrospinal keluar lewat hidung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement