Ahad 24 Jul 2022 16:25 WIB

Lebih Menular daripada Campak, Infeksi BA.5 Bikin Gejala Covid-19 Bertahan Lama

Penderita Covid-19 akibat infeksi BA.5 butuh waktu lebih lama untuk kembali negatif.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pencegahan Covid-19 (Ilustrasi). Kemampuan BA.5 dalam menghindari sistem imun bisa memperpendek masa perlindungan yang terbentuk dari vaksin.
Foto:

Hal tersebut tercermin melalui data yang dihimpun di Amerika Serikat. Data ini mengungkapkan bahwa individu berusia 50 tahun ke atas yang sudah menerima dua dosis booster memiliki risiko empat kali lipat lebih rendah untuk mengalami kematian akibat Covid-19 dibandingkan orang-orang yang hanya menerima satu dosis booster.

Dari sisi gejala, BA.5 tampak memunculkan keluhan yang lebih ringan. Meski ringan, gejala ini kerap bertahan lama hingga menjadi long Covid. Seseorang bisa dinyatakan mengalami long Covid bila mengalami gejala hingga 12 pekan atau lebih sejak infeksi terjadi.

photo
Penyebaran omicron BA.4 dan BA.5. - (Republika)

Gejala yang muncul pada kasus long Covid sangat beragam. Gejala ini biasanya berkaitan dengan organ atau sistem dalam tubuh yang terdampak oleh Covid-19. Sebagian gejala long Covid yang paling sering dialami oleh penderitanya adalah kelelahan, nyeri dada, sesak napas, dan kebingungan atau sulit konsentrasi yang dikenal pula dengan sebutan brain fog.

"Penting untuk bicara dengan dokter Anda bila Anda mengalami gejala yang tak kunjung membaik," ungkap Dr Renshaw.

Beragam komplikasi yang ditemukan dalam kasus infeksi BA.5 tampak serupa dengan komplikasi yang terjadi pada kasus-kasus infeksi omicron sebelumnya. Komplikasi ini meliputi penyakit paru berat yang menyebabkan kesulitan bernapas, pneumonia, cedera ginjal, cedera hati, atau gejala jantung. Berbagai komplikasi yang dipicu oleh Covid-19 ini mengindikasikan bahwa Covid-19 bisa memengaruhi berbagai sistem di dalam tubuh, bukan hanya paru-paru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement