REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan, pandemi COVID-19 telah memperburuk kualitas hidup dan menghambat produktivitas perempuan. "Pandemi COVID-19 telah memperburuk kualitas hidup perempuan dan menghambat produktivitas perempuan," kata dia dalam acara W20 Summit yang diikuti di Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Dia mengatakan, hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat stres dalam rumah tangga yang membuat meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga. "Dengan ketidakseimbangan kekuasaan dan stres yang tinggi, kekerasan terhadap perempuan khususnya kekerasan dalam rumah tangga juga telah meningkat," katanya.
Terlebih, menurutnya, banyak perempuan yang terjebak bersama dengan pelaku kekerasan dan terputus dari jaringan sosial mereka. Bintang menambahkan, pandemi COVID-19 juga telah membuat banyak perempuan kehilangan pekerjaan sehingga terjatuh dalam jurang kemiskinan. Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi karena akan memberikan dampak positif bagi perempuan tersebut dan keluarganya.
"Terbukti juga bahwa perempuan yang diberdayakan secara ekonomi menciptakan dampak yang positif, memberikan anak-anak mereka nutrisi, kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dalam upaya membangun masyarakat yang berkelanjutan," kata dia.
Pihaknya berharap, W20 dapat memperkuat komitmen para negara-negara anggota G20 untuk membuat perubahan positif dalam upaya pemberdayaan perempuan dan serta menciptakan dunia yang inklusif bagi semua. Women 20 (W20) adalah salah satu engagement group dalam Presidensi G20 Indonesia untuk mengangkat isu-isu pembangunan perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan inklusif dan kerja sama perempuan di sektor ekonomi internasional.