REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mendesak agar tim psikolog Dinas Kesehatan DKI Jakarta membantu korban asusila sopir taksi yang terjadi di Kebayoran Lama Utara. "Kami mendesak agar Dinkes DKI Jakarta menerjunkan tim psikolog, saya kira untuk Jakarta Selatan (Suku Dinas Kesehatan) juga nanti," kata Kak Seto saat ditemui, Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Kak Seto mengatakan, kasus anak yang menjadi korban asusila tak hanya membutuhkan bantuan dari keluarga tetapi juga pemerintah seperti tim psikolog Dinas Kesehatan. Polisi saat ini terus berusaha untuk mengejar pelaku yang masih kabur.
"Meski sempat ada beberapa kendala, namun pihak polisi sangat serius mendalami kasus asusila ini," kata Kak Seto.
Tak hanya itu, Kak Seto akan langsung mendatangi rumah korban asusila untuk memberikan pendampingan dan melihat kondisi psikologisnya. Harapannya, Kak Seto bisa melihat korban asusila sopir taksi tersebut bisa kembali ceria dan optimis seperti peristiwa serupa yang menimpa empat anak laki-laki yang menjadi korban asusila tukang bubur di Kota Tangerang.
Ketua LPAI tersebut juga meminta kepada keluarga terutama orangtua untuk tidak mengungkit masa lalu korban yang bisa membuatnya kembali trauma. "Empat anak laki-laki itu sudah mulai muncul keceriaan, optimis, dan kami mohon keluarga tidak mengungkit-ungkit lagi," tuturnya.