REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, tak hanya menyasar daerah pedalaman nusantara. Kawasan Pecinan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, pun masuk dalam 50 Desa Terbaik Desa Wisata Indonesia Bangkit. Program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Bapakekraf) tersebut bertujuan untuk meningkatkan potensi kawasan yang dikenal kaya akan tradisi asli Tiongkok itu. Mulai dari arsitektur, kuliner, sampai seni dan budaya.
Pada Ahad (26/6/2022) sore, Menteri Parekraf/Baparekraf Sanidaga Uno mengunjungi Desa Wisata Pecinan Glodok bersama jajaran. Sandi disambut oleh jajaran pemerintah setempat serta masyarakat dan pelaku usaha ekonomi kreatif setempat.
Sandi mengatakan, tahun ini, ADWI 2022 berkolaborasi dengan mitra strategis untuk mengembangkan desa wisata, khususnya 50 desa wisata terbaik. Mitra tersebut yakni, Astra, BCA, BNI, dan Grab. Kata dia, Desa Wisata Pecinan Glodok akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan oleh salah satu mitra tersebut melalui program Desa Mitra Bakti BCA selama satu tahun.
”Dari 3.500 peserta desa wisata, Kampung Wisata Pecinan Glodok berhasil menembus 50 besar di seluruh Indonesia. Alhamdulillah. Saya tadi melihat akulturasi dari berbagai budaya," ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (27/6/2022).
Sandi menyebutkan, akulturasi itu ada budaya dari Tiongkok, ada budaya dari Portugis, ada budaya Muslim, ada budaya juga dari Melayu, dan banyak sekali. Ada Wushu, ada pencak silat. "Semua di sini bersatu padu dalam suatu keberagaman berbasiskan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Ini adalah pariwisata berbasis komunitas,” kata Sandi.
Sebagaimana penilaian desa wisata yang lain, destinasi wisata di Desa Wisata Pecinan Glodok telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori. Yakni 1. Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), 3. Homestay, 4. Toilet umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa.
Bicara kekhasan, Desa Wisata Pecinan Glodok memiliki historis menarik. Itu semua terbangun dari hasil kolaborasi seluruh etnis yang ada, seperti Tionghoa, Sunda, Betawi, Jawa dan lainnya.
Untuk menuju ke desa wisata ini, wisatawan dapat memilih moda transportasi perkotaan yang mudah didapatkan. Jika dari bandara, bisa menggunakan Damri Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Kemudian, di dalam Kota Jakarta, pelancong dapat mengakses Trans Jakarta dan Commuter Line.