REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin kotor udara, semakin banyak racun yang masuk ke paru-paru saat seseorang bernapas. Apa yang dihirup seseorang dapat berdampak pada kesehatannya.
Begitu juga tempat tinggal seseorang dilihat dari hasil studi baru oleh University of Birmingham, Inggris. Para peneliti menemukan bahwa menghirup udara yang tercemar dapat menyebabkan partikel beracun diangkut dari paru-paru ke otak.
Studi ini mengungkapkan jalur langsung baru yang digunakan oleh partikel halus yang dihirup, membawa mereka dari paru-paru ke otak. Selanjutnya, penelitian menunjukkan partikel-partikel ini bisa tinggal lebih lama di otak daripada di organ lain.
Akibatnya, partikulat ini diperkirakan dapat meningkatkan risiko gangguan neurologis. Temuan dari penelitian ini juga menyoroti bahaya tinggal di daerah dengan polusi tinggi.
Data menunjukkan bahwa hingga delapan kali jumlah partikel halus dapat mencapai otak dengan jalurnya, melalui aliran darah, dari paru-paru setelah lewat langsung melalui hidung.
"Ini menambahkan bukti baru tentang hubungan antara polusi udara dan efek merugikan dari partikel semacam itu pada otak," ujar penulis studi itu, Profesor Iseult Lynch, dilansir laman Express, Kamis (23/6/2022).