Rabu 22 Jun 2022 18:53 WIB

Singapura Konfirmasi Kasus Cacar Monyet, Pertama di Asia Tenggara

Singapura laporkan kasus cacar monyet pertama dari seorang pria Inggris.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi kasus cacar monyet, pada Selasa (21/6/2022) malam.
Foto: Pixabay
Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi kasus cacar monyet, pada Selasa (21/6/2022) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi kasus cacar monyet, pada Selasa (21/6/2022) malam. Ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan di Asia Tenggara, selama wabah virus itu muncul tahun ini.

Pasien yang dites positif pada 20 Juni 2022, adalah pria Inggris berusia 42 tahun yang bekerja sebagai pramugara. Ia terbang masuk dan keluar Singapura sekitar pertengahan Juni 2022. Saat ini, dia dalam kondisi stabil di bangsal Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura.

Baca Juga

Dilansir dari CNBC, Rabu (22/6/2022), ada 13 orang yang kontak erat dengan pria itu sudah diidentifikasi pada Selasa. Dan semuanya akan ditempatkan di bawah karantina selama 21 hari sejak kontak terakhir mereka dengannya.

Pelacakan kontak masih terus berlangsung untuk penerbangan yang terkena dampak dan selama pria itu tinggal di Singapura. Kasus cacar monyet terakhir yang terdeteksi di negara Asia Tenggara itu pernah terjadi tiga tahun lalu.

Australia yang pada 20 Mei 2022 melaporkan kasus pertamanya, telah mengkonfirmasi delapan kasus pada 10 Juni 2022. Lebih dari 35 negara di mana cacar monyet bukan penyakit endemik, telah melaporkan wabah penyakit virus ini, dan kasus yang dikonfirmasi sekarang melebihi 2.500.

Selain itu, British Airways mengambil sikap pada Rabu (22/6/2022) bahwa mereka bekerja sama dengan otoritas kesehatan Singapura, setelah negara itu mengkonfirmasi satu kasus monkeypox.

Mereka menanggapi pertanyaan CNA tentang laporan media Inggris, bahwa seluruh awak pesawat dari maskapai sedang di karantina, setelah seorang anggota kabin dinyatakan positif mengidap penyakit itu.

The Daily Mail melaporkan bahwa dua pilot dan sembilan awak kabin semuanya telah dikarantina selama 21 hari. Para kru berada dalam penerbangan dari London ke Sydney, melalui Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement