Kamis 23 Jun 2022 05:00 WIB

Mau Tahu Risiko Kematian dalam 10 Tahun ke Depan? Tes Yuk, Cuma Perlu 10 Detik!

Tes keseimbangan ini hanya membutuhkan sekitar 10 detik saja.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Lansia (Ilustrasi). Tes keseimbangan selama 10 detik dapat memprediksi risiko kematian dalam 10 tahun ke depan, menurut studi.
Foto: EPA-EFE/NARENDRA SHRESTHA
Lansia (Ilustrasi). Tes keseimbangan selama 10 detik dapat memprediksi risiko kematian dalam 10 tahun ke depan, menurut studi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa risiko kematian dalam 10 tahun ke depan dapat tercermin melalui sebuah tes keseimbangan yang sederhana. Waktu yang diperlukan untuk melakukan tes keseimbangan ini juga sangat singkat, hanya sekitar 10 detik saja.

Studi ini dilakukan oleh sekelompok pakar internasional dari Inggris, Amerika Serikat, Australia, Finlandia, dan Brasil. Ada sebanyak 1.702 orang berusia 51-75 tahun yang terlibat dalam studi ini. Para partisipan dipantau secara berkala selama periode 2008-2020.

Baca Juga

Pada permulaan studi, para partisipan diminta untuk melakukan sebuah tes keseimbangan. Untuk melakukan tes ini, para partisipan di minta untuk mengangkat satu kaki mereka selama 10 detik tanpa berpegangan pada apa pun.

Saat mengangkat kaki, para partisipan diminta untuk mengistirahatkan kaki yang mereka angkat ke belakang betis kaki sebelahnya. Para partisipan juga diminta untuk memposisikan lengan dan kepalanya tegak lurus.

Satu dari lima partisipan gagal melakukan tes keseimbangan ini, meski sudah diberikan tiga kali kesempatan untuk mengulang, menggunakan kaki sebelah mana pun. Setelah itu, para partisipan dipantau selama 12 tahun. Dalam kurun waktu ini, sebanyak 123 partisipan meninggal dunia akibat berbagai penyebab.

Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang tak bisa melakukan tes keseimbangan memiliki risiko lebih besar terhadap kematian. Menurut tim peneliti, ketidakmampuan seseorang untuk berdiri pada satu kaki selama 10 detik berkaitan dengan peningkatan risiko kematian akibat semua penyebab sebesar 84 persen. Angka ini didapatkan setelah peneliti mempertimbangkan faktor lain yang mungkin mempengaruhi risiko kematian seperti gender, usia, dan komorbid.

Akan tetapi, studi ini hanya melibatkan warga Brasil berkulit putih sebagai partisipan. Oleh karena itu, temuan ini mungkin tidak berlaku untuk semua etnis.

Terlepas dari itu, tim peneliti mengungkapkan bahwa tes keseimbangan 10 detik ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat terkait risiko kematian pada kelompok pria dan wanita berusia paruh baya. Ketua tim peneliti dari Clinimex di Brasil, Dr Claudio Gil Araujo, juga menilai tes keseimbangan 10 menit ini perlu menjadi sebuah tes terstandarisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement