Sabtu 02 Jul 2022 19:34 WIB

Bantu Saraf Otak Berkembang, Kenali Deskripsi Suplemen Vitamin B6, Dosis, Interaksi, dan Efek Sampingnya

Sebagai salah satu gizi yang manusia butuhkan, vitamin B6 bisa ditambah dengan suplemen vitamin. Tapi, sebelum mengonsumsinya ketahui dulu deskripsi vitamin B6.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Vitamin B6
Vitamin B6

Di antara berbagai macam nutrisi yang penting dibutuhkan tubuh, vitamin menjadi salah satu yang tidak boleh dilewatkan. Memiliki banyak manfaat untuk mengoptimalkan kinerja organ tubuh dan melawan penyakit, ada banyak jenis vitamin yang harus dicukupi asupannya secara rutin. Salah satu contohnya adalah vitamin B6. 

Sebagai nutrisi yang krusial bagi tubuh, jenis vitamin ini berguna untuk meningkatkan perkembangan dan fungsi saraf otak. Selain itu, vitamin B6 yang bisa disebut sebagai pyridoxine ini berperan pula dalam memproduksi hormon serotonin, norepinefrin, dan melatonin.

Secara alami, vitamin B6 bisa didapatkan melalui daging, ikan, sayuran, telur, pisang, kacang-kacangan, dan sereal. Namun, dalam kondisi tertentu, kamu juga bisa mencukupi kebutuhan akan nutrisi ini melalui suplemen. Pasalnya, jika sampai mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin B6, ada banyak risiko masalah kesehatan yang mungkin terjadi.

Meski begitu, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B6, kamu perlu memahami dulu deskripsi obat, dosis pemakaian, interaksi dengan obat lain, serta efek sampingnya agar mampu mendapatkan manfaatnya secara optimal. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan mengenai apa itu suplemen vitamin B6 dan segala hal penting tentangnya berikut ini.

Baca juga: Ubah Karbohidrat Jadi Sumber Energi, Kenali Apa Itu Vitamin B1, Manfaat, dan Efek Sampingnya

Deskripsi Suplemen Vitamin B6

vitamin b6

Suplemen Vitamin B6

Vitamin B6 adalah nutrisi yang berperan untuk menjaga perkembangan dan fungsi saraf otak sehingga penting untuk didapatkan tubuh. Nutrisi yang juga bisa disebut sebagai pyridoxine tersebut juga berguna untuk memproduksi hormon serotonin, norepinefrin, dan melatonin. Selain itu, produksi dari hemoglobin dan antibodi juga memerlukan jenis vitamin ini, termasuk untuk mengontrol kadar gula darah agar tetap normal. 

Walaupun jarang terjadi, seseorang dapat mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin B6, khususnya penderita kondisi medis tertentu, seperti malnutrisi, kecanduan alkohol, dan gagal ginjal. Dalam kondisi tersebut, mencukupi asupan vitamin ini dalam tubuh perlu didukung suplemen selain dari sumber makanan alami. 

Suplemen ini sendiri tergolong sebagai obat bebas yang bermanfaat untuk menangani defisiensi vitamin B6 serta beragam kondisi lainnya. Produk kesehatan ini boleh dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa dengan menyesuaikan aturan pakai dan dosis yang telah ditentukan. 

Bagi ibu hamil, mengonsumsi suplemen ini diketahui tak menimbulkan risiko pada janin. Namun, kandungannya mampu terserap pada ASI sehingga penggunaannya pada ibu yang sedang menyusui perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Suplemen vitamin ini bisa ditemukan dalam bentuk tablet dan dijual bebas di sejumlah apotek maupun toko obat.

Hal yang Penting untuk Diperhatikan Sebelum Menggunakan Vitamin B6

Meskipun bisa dibeli dengan bebas di apotek atau toko obat, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi vitamin ini. Pasalnya, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan vitamin ini, antara lain:

  • Hindari mengonsumsi suplemen ini jika memiliki alergi terhadap vitamin B6 atau kandungan lain di dalamnya.
  • Hindari mengonsumsi vitamin ini jika sedang dalam fase pemulihan pasca menjalani angioplasti.
  • Jangan menggunakan suplemen ini jika menderita diabetes dan baru saja terkena stroke.
  • Beri tahukan pada dokter terkait riwayat medis dan penyakit yang pernah diderita serta jenis obat atau produk kesehatan yang sedang aktif dikonsumsi, termasuk, obat herbal dan vitamin.
  • Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu terkait pemakaian vitamin ini jika tengah menyusui, hamil, atau tengah merencanakan program kehamilan.
  • Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter saat terjadi gejala alergi obat maupun overdosis pasca menggunakan suplemen vitamin B6.

Aturan Pakai dan Dosis Vitamin B6

Dosis penggunaan vitamin ini ditentukan berdasarkan dari tujuan pemakaiannya. Berikut adalah perincian aturan pakai dan dosis suplemen pada sejumlah kondisi kesehatan. 

  • Defisiensi Vitamin B6

Untuk menangani defisiensi atau kekurangan vitamin B6, dosis penggunaan suplemen vitamin ini adalah 2,5 sampai 25 mg setiap hari selama tiga minggu, lalu dilanjutkan dengan dosis 1,5 sampai 2,5 mg setiap hari. Untuk wanita yang tengah menggunakan pil KB, dosis pemakaian adalah 25 sampai 30 mg setiap hari. 

  • Anemia Sideroblastik

Pada penderita anemia sideroblastik, dosis penggunaan obat ini adalah 200 sampai 600 mg, lalu diturunkan bertahap sesuai anjuran dokter hingga 30 sampai 50 mg setiap hari. 

  • Atasi Gejala PMS atau Sindrom Pramenstruasi

Untuk mengatasi gejala PMS, dosis penggunaan suplemen vitamin ini adalah 50 sampai 100 mg setiap hari.

  • Batu Ginjal

Pada penderita batu ginjal, dosis penggunaan suplemen vitamin ini adalah 25 sampai 500 mg setiap hari untuk orang dewasa. Sementara untuk anak usia di atas 5 tahun, dosis penggunaan obat ini adalah 20 mg per kg berat badan setiap hari.

  • Tardive Dyskinesia

Pada pasien tardive dyskinesia, dosis penggunaannya adalah 100 sampai 400 mg setiap hari.

  • Morning Sickness

Untuk mengatasi masalah morning sickness, dosis penggunaannya adalah 10 sampai 25 mg, sebanyak 3 hingga 4 kali setiap hari.

Cara Tepat Menggunakan Vitamin B6

vitamin b6

Minum Vitamin B6

Penggunaan suplemen vitamin dilakukan untuk melengkapi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, khususnya saat asupan vitamin dari makanan secara alami tak mampu terpenuhi. Dengan kata lain, suplemen vitamin, termasuk vitamin B6, tak dapat serta merta dijadikan sebagai pengganti dari nutrisi alami yang didapatkan dari makanan.

Sebagai contoh, suplemen vitamin perlu digunakan pada orang dengan kondisi medis tertentu, seperti menderita penyakit tertentu maupun tengah aktif mengonsumsi jenis obat khusus yang mengganggu metabolisme mineral dan vitamin dalam tubuh. 

Suplemen ini harus dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai yang tertera di kemasan produk, maupun menyesuaikan dengan anjuran dan saran dokter. Jangan pernah menambah maupun mengurangi dosis penggunaan dan jangka waktunya secara pihak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Agar mampu mendapatkan hasil atau manfaat yang efektif, usahakan untuk mengonsumsi suplemen ini di jam yang sama per harinya. Kamu pun bisa mengonsumsi produk kesehatan ini sesudah maupun sebelum makan. 

Apabila lupa menggunakan suplemen ini, segera minum saat teringat asalkan jeda dengan waktu minum selanjutnya masih lama. Jika sudah dekat, konsumsi vitamin ini pada jam minum berikutnya tanpa menggandakan dosis. 

Terkait penyimpanannya, letakkan suplemen pada tempat yang kering dan jauh dari paparan sinar matahari. Selain itu, usahakan untuk meletakkan produk ini pada tempat yang jauh dari jangkauan hewan peliharaan atau anak di bawah umur. 

Interaksi Vitamin B6 saat Digunakan Bersama Obat Lain

Selayaknya dengan jenis obat-obatan lainnya, suplemen vitamin ini juga bisa menimbulkan interaksi tertentu yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa interaksi dari vitamin B6 saat dikonsumsi bersama obat lain. 

  • Menurunkan efektivitas dari suplemen vitamin B6 apabila digunakan dengan isoniazid, antibiotik penisilin, atau pil KB.
  • Meningkatkan sensitivitas pada sinar matahari apabila dikonsumsi bersama amiodarone.
  • Menurunkan efektivitas dari obat phenytoin, phenobarbital, dan obat levodopa.
  • Meningkatkan risiko masalah hipotensi berat apabila digunakan dengan obat anti hipertensi.

Efek Samping Vitamin B6

Pada dasarnya, suplemen ini jarang sekali menyebabkan efek samping khusus saat digunakan dengan dosis yang disarankan oleh dokter dan aturan pakai pada kemasan. Meski begitu, sebagian orang yang mengonsumsi vitamin B6 secara berlebihan mampu memicu beragam efek samping, antara lain:

  • Kantuk
  • Mual
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Diare
  • Kesemutan
  • Sakit kepala

Jika gejala efek samping di atas muncul, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan. Hal serupa juga perlu dilakukan saat terjadi gejala alergi obat seperti ruam gatal pada kulit, lidah dan wajah membengkak, sakit kepala yang terasa intens, maupun sesak napas.

Baca juga: Kenali Apa Itu Vitamin B12 atau Cyanocobalamin dan Sederet Manfaat Suplemennya bagi Tubuh

Pastikan Asupan Nutrisi Penting Tubuh Terpenuhi agar Kesehatan Terjaga

Itulah penjelasan mengenai vitamin B6, manfaat, aturan pakai, dosis, hingga efek sampingnya. Sebagai salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, suplemen ini perlu digunakan oleh orang dengan kondisi medis tertentu selain dari mengonsumsi makanan sumber vitamin B6. Barulah dengan begitu risiko masalah kesehatan yang mungkin disebabkan oleh defisiensi vitamin B6 bisa dihindari. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement