REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyakit Ramsay Hunt Syndrome atau disebut pula herpes zoster oticus belakangan menjadi populer setelah diderita penyanyi Justin Bieber. Akibat terpapar sindroma itu ia harus menghentikan konsernya di beberapa kota di Amerika Serikat.
Seperti diketahui, herpes zoster oticus ini merupakan reaktivasi virus penyebab cacar air yang mengenai saraf wajah satu sisi. Akibatnya, muncul keluhan berupa gangguan pendengaran dan kelumpuhan yang terjadi di otot wajah satu sisi.
Spesialis syaraf FKKMK UGM, dr Sekar Satiti mengatakan, penyakit ini bukan penyakit genetik. Ia muncul akibat reaktivasi virus Varicella-Zoster. Virus yang sama menyebabkan cacar air, tapi setelah reda virus ini masih menetap di saraf.
"Dalam beberapa tahun dapat terjadi reaktivasi dan mengenai saraf wajah. Yang sering dijumpai sebagai penyebab reaktivasi virus ini adalah akibat dari daya tahan tubuh turun atau terjadi infeksi baru," kata Sekar, Kamis (16/6/2022).
Sejauh ini belum ada laporan epidemiologi kasus ini di Indonesia. Tapi, pernah dilaporkan satu kasus dari RSUP Sanglah Denpasar dan satu kasus dari RSUP Dr Soetomo Surabaya. Gejalanya nyeri di telinga, disertai bintil berisi cairan.
Kemudian, kelumpuhan otot wajah sesisi. Selama ini, kasus lebih banyak menyerang orang dewasa dan hanya 16 persen mengenai anak-anak. Terkait apakah penyakit ini akan muncul satu kali seumur hidup seperti cacar air belum diketahui jawabannya.
"Terus terang, saya belum menemukan jurnal yang membahas tentang pengulangan sindrom tersebut," ujar Sekar.
Meski begitu, Ramsay Hunt tidak menular. Tapi, reaktivasi virus varicella-zoster bisa menyebabkan cacar air bagi yang belum pernah menderita cacar air atau belum pernah terima vaksinasi cacar air dan kondisi daya tahan tubuh yang lagi lemah.
"Demikian pula bayi baru lahir dan ibu hamil, maka pencegahannya direkomendasikan vaksinasi herpes zoster bagi orang usia 50 tahun ke atas," kata Sekar.