REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia "cyborg" pertama di dunia, Dr Peter Scott-Morgan, meninggal di usia 64 tahun. Sebelum menutup usia, Dr Scott-Morgan sempat bergelut dengan penyakit saraf motorik atau motor neuron disease (MND) selama lima tahun.
"Saya memberi tahu Anda sekalian bahwa Peter meninggal secara damai dikelilingi oleh keluarga dan orang terdekatnya," ungkap juru bicara Dr Scott-Morgan melalui Twitter, seperti dikutip dari The Sun, Kamis (16/6/2022).
Juru bicara tersebut mengungkapkan bahwa Dr Scott-Morgan sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan orang-orang kepadanya. Ilmuwan asal Inggris tersebut juga merasa sangat bangga atas dukungan semua orang terhadap visinya untuk mengubah cara pandang orang-orang dalam melihat disabilitas.
Dr Scott-Morgan pertama kali terdiagnosis dengan MND pada 2017. Kala itu, dokter memprediksi harapan hidup Dr Scott-Morgan hanya sekitar dua tahun.
To Peter’s amazing rebel supporters: With a broken heart, I’m letting you all know that Peter passed peacefully surrounded by his family, and those closest to him. He was incredibly proud of all of you who supported him, and his vision of changing the way people see disability.
— Dr Peter B Scott-Morgan (@DrScottMorgan) June 15, 2022
Dr Scott-Morgan lalu mencoba mendorong batasan tersebut dan memperpanjang hidupnya dengan menjadi robot sepenuhnya.
Untuk mewujudkan hal ini, Dr Scott-Morgan harus melalui serangkaian operasi yang rumit.
Salah satu di antaranya adalah operasi untuk memasang selang makanan dan menggunakan kantong kolostomi untuk ususnya. Dr Scott-Morgan juga menjalani laringektomi untuk memisahkan kerongkongan dan trakea. demi menurunkan risiko terjadinya pneumonia yang fatal.
Operasi ini membuat Dr Scott-Morgan tak lagi bisa bicara. Namun sebelum operasi tersebut dilakukan, Dr Scott-Morgan merekam puluhan ribu kata dan kalimat. Rekaman ini dia gunakan untuk berkomunikasi setelah tak lagi bisa berbicara.
Dr Scott-Morgan pun menjalani operasi laser mata untuk mengoptimalkan penglihatannya dalam jarak sejauh 70 cm. Ini merupakan jarak antara wajah Dr Scott-Morgan dengan layar komputer.
Hal lain yang Dr Scott-Morgan lakukan adalah mengembangkan avatar dengan wajahnya sendiri. Avatar ini dirancang untuk memberikan respons bahasa tubuh menggunakan kecerdasan buatan.
Setelah melalui berbagai rangkaian pajang, Dr Scott-Morgan mendeklarasikan bahwa transisinya menjadi manusia "cyborg" seutuhnya pertama di dunia telah rampung. Dia lalu menyebut dirinya sendiri sebagai Peter 2.0.