VIVA – Film karya anak bangsa Ngeri-Ngeri Sedap (NNS) menuai pujian dari Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan, Menko Luhut mengakui film yang tinggi nilai dan budaya Batak itu membuatnya menangis terharu.
Menko Luhut hadir dalam agenda Nonton Bareng (nobar) bersama keluarga besarnya di Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Diakui Luhut, ada sebuah momen di mana menunjukkan hubungan ayah-anak yang begitu lekat saling memaafkan, membuatnya tanpa sadar menitikkan air mata.
"Saya menitikkan air mata. Saya jujur karena si ayah mengakui kesalahannya. Dia (istri saya) nangis terus," ujarnya seraya tertawa, Sabtu 11 Juni 2022.
Politikus kelahiran Sumatera Utara itu menyampaikan bahwa meski ia tak tumbuh di lingkungan dengan suku Batak, namun film NNS ini mampu menggambarkan dengan baik adat dan budaya di sana. Apalagi, film ini sangat menggambarkan realita yang ada dengan menunjukkan sikap seorang ayah yang tegas tanpa mau dikritik.
"Saya hanya lahir di sana. Istri saya malah lahir di Semarang. Tapi saya melihat itu memang nilai-nilai universal yang menunjukkan sikap suami yang paling berkuasa," kata Luhut Pandjaitan lagi.
Di sisi lain, nilai yang dianut para orangtua seolah tak boleh dilepas dan dihilangkan meski zaman telah berubah. Tak heran, konflik kerap timbul antara keluarga dengan perbedaan prinsip dan era sehingga film ini, menurut Luhut, dikemas dengan begitu apik.
"Tapi dia lupa ada nilai-nilai baru anak muda sekarang. Si ayah masih memaksakan masih nilai-nilai kampungnya. Itu kelihatan. Si ayah ternyata sadar dia membuat salah hingga akhirnya dia rekonsiliasi dengan anak-anak, dengan istrinya, saya kira itu cerita yang sangat menarik," ujarya.
Di kesempatan yang sama, Sutradara NNS, Bene Dion, mengaku begitu bersyukur dengan respons baik dari Menko Luhut Pandjaitan. Menurutnya, proses riset di film NNS ini tak main-main lantaran mengangkat budaya keluarga Indonesia.
"Riset soal ini ada cukup dalam dan banyak diskusi dengan orang-orang yang saya kira tahu mengerti adat. Paling lama riset membuat karakter semua itu seimbang dan tidak saling menyalahkan, tidak saling menyudutkan. Tidak sudutkan orangtua dan anak," terangnya.
Bene Dion pun merasa senang dengan respons Menko Luhut yang bisa menangis terharu terbawa suasana cerita di NNS. Bahkan, komika Ernest Prakasa berseloroh bahwa momen langka itu bisa masuk di riwayat prestasi Bene Dion.
"Masuk CV. Bene Dion bikin Pak Luhut nangis," kata Ernest yang juga menjadi pendiri rumah produksi yang menggarap NNS.
"Bukan prestasi tapi senang kalau filmnya menyentuh beliau," ujar Bene Dion Rajagukguk.