REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senyum ARMY, salah satu komunitas penggemar Bangtan Sonyeondan (BTS) di Indonesia melakukan penggalangan dana melalui pameran seni dalam rangka merayakan hari ulang tahun BTS dan ARMY yang ke-9. Pameran bertajuk "Remedy" ini berkolaborasi dengan UNICEF untuk membantu anak-anak Indonesia yang putus sekolah agar bisa kembali bersekolah lagi baik formal maupun nonformal.
Seperti diketahui BTS memutuskan untuk tidak lagi menerima berbagai bingkisan dari fan secara langsung sejak lama. Pemberian hadiah oleh fan kemudian berubah haluan menjadi kegiatan sosial dan berbagi kebahagiaan dengan sesama baik melalui donasi untuk yang membutuhkan maupun sekadar berkumpul bersama para ARMY.
Pendiri dan pencetus Senyum ARMY, Selly Wilson pun mengembangkan ide untuk membuat pameran seni dan penggalangan dana yang menjadi hadiah dari Senyum ARMY untuk idola mereka, BTS. Selly sudah menggelar kegiatan seperti ini sejak 2018 bersama komunitas Senyum ARMY.
"Harapannya donasi tahun ini semakin besar dibandingkan tahun lalu. Di tahun lalu kita juga sudah mencapai angka yang lumayan. Bedanya tahun ini, dari pembelian tiket itu juga sebagian kita berikan kepada UNICEF," ujarnya kepada media di Plaza Indonesia tempat pameran tersebut terselenggara, akhir pekan lalu.
Unicef Indonesia Priority Donor Relations, Kezia Rahmaningtyas mengatakan, dukungan Senyum ARMY ini masuk dalam program 'Back to School' untuk mengembalikan anak-anak putus sekolah terlebih di masa pandemi. Kolaborasi ini, lanjutnya mencakup donasi dari penjualan tiket, hadir pada stan di pameran, dan penggalangan dana melalui crowdfunding.
"Tahun ini tujuannya mendukung anak Indonesia kembali ke sekolah. Jadi kampanye kita bareng Senyum ARMY adalah untuk menjadikan BTS ARMY For BTS (Back To School) children. Itu tagline-nya," kata Kezia.
"Jadi kami bersama-sama, kita mau membantu anak-anak Indonesia kembali ke sekolah ataupun setidaknya mengenyam pendidikan walaupun non-formal. Kita tetap bantu mereka belajar," ujarnya menambahkan.
Ia mengatakan, terdapat sejumlah faktor penyebab anak-anak putus sekolah di antaranya kondisi geografis seperti lokasi sekolah sangat jauh dari rumah hingga tidak bisa dijangkau. Selain itu, faktor lain adalah kesulitan ekonomi di mana anak-anak terpaksa membantu ekonomi orang tua hingga budaya yang muncul di keluarga seperti kebanyakan anak perempuan sudah dinikahkan sehingga tak sempat melanjutkan sekolah.
"Bersama Senyum ARMY kita kembalikan lagi mereka ke sekolah biar bisa mengejar mimpi-mimpi mereka," kata Kezia.
Seperti diketahui sejak 2017 BTS bersama dengan UNICEF menyebarkan kampanye LOVE YOURSELF. ARMY mengamplifikasikan hal tersebut dengan melakukan edukasi digital, kesehatan mental, hingga #MatchAMillion Black Live Matter.
Selly mengatakan, pameran seni ini bertujuan selain untuk menggalang dana, juga untuk menularkan energi semangat agar para ARMY maupun pengunjung yang hadir untuk lebih mengenal diri sendiri melalui karya seni dari seniman Indonesia yang terinspirasi oleh BTS. 'Remedy' ini terselenggara di tiga kota yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Di Jakarta, komunitas fans yang bergerak di bidang sosial tersebut menggelar pameran seni 'Remedy' di Plaza Indonesia yang mulai dibuka pada 6 Juni hingga 4 Agustus 2022. Dalam eksibisi seluas 525 meter di lantai 5 PI, tersedia 11 ruangan yang menampilkan instalasi, lukisan, dan video tari kontemporer terinspirasi dari karya BTS pada album “Map Of The Soul: Persona” dan “Map Of The Soul: 7”.
"Kenapa kita memilih MOTS, sebab, secara personal saya menyukai album tersebut. Lagu-lagu di album tersebut juga sangat menginspirasi," kata Selly.
Tema 'Remedy' dipilih karena lagu-lagu di album tersebut merupakan remedy (obat penyembuh luka) di saat-saat berat bagi dunia seperti masa pandemi dan perang yang berkecamuk. Di masa ini lagu-lagu tersebut membuat bersemangat. Remedy juga ada pada potongan lirik di album Map Of The Soul.
Tidak hanya itu, pameran seni ini juga akan menampilkan sepatu yang didesain khusus untuk BTS dalam penampilan lagu Black Swan. Sementara itu, di Bandung pameran bertajuk “Kapan Kita Ketemu?” akan diselenggarakan di galeri Kala Kini Nanti.
Pameran itu akan menampilkan seni digital hasil kolaborasi dengan praktisi audio visual Sembilan Matahari. Acara ini di Bandung berlangsung dari 9 Juni hingga 10 Juli mendatang dan pengunjung dapat merasakan pengalaman digital megah seperti menonton konser BTS secara langsung melalui pertunjukan audio visual.