Sabtu 04 Jun 2022 00:10 WIB

Ahli: Kemampuan Virus Monkeypox Menginfeksi Manusia Bisa Bertambah Baik

Lebih dari 550 kasus cacar monyet tersebar di 30 negara.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo.  Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Penyakit yang awalnya banyak ditemukan di Afrika ini kini menyebar di 30 negara.
Foto:

UK Health Security Agency mengungkapkan bahwa ada beberapa tanda dan gejala kunci dari cacar monyet yang patut dikenali. Gejala tersebut adalah:

- Demam

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Nyeri punggung

- Menggigil

- Lelah

- Keringat di malam hari

- Gejala menyerupai pilek seperti hidung tersumbat atau hidung beringus

- Bengkak di kelenjar getah bening,

- Bengkak pada selangkangan

Kemunculan ruam atau lenting khas cacar monyet.

Biasanya, gejala cacar monyet akan membaik seiring waktu. Namun, ada beberapa kasus yang bisa berkembang menjadi lebih berat.

Masyarakat diharapkan dapat memantau kemunculan lesi pada tubuh mereka secara berkala. Bila merasa sudah terkena cacar monyet, orang-orang diminta untuk segera menghubungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.

photo
Asal usul cacar monyet. - (Republika)

Dr Rosamund Lewis mengatakan, kemunculan kasus cacar monyet saat ini masih dalam tahap wabah dan mungkin bisa dihentikan. Yang menjadi kekhawatiran adalah belum diketahui seberapa lama virus telah beredar di tengah masyarakat. Hal ini membuat para ahli tak bisa memprediksi apakah penyebaran wabah mungkin sudah terlambat untuk dikendalikan atau belum.

"Apa yang WHO dan semua negara anggota lakukan adalah mencoba mencegah penyebaran lebih lanjut," jelas dr Lewis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement