Senin 30 May 2022 17:32 WIB

Pakar: Jika tidak Muncul Bintik, Kecurigaan ke Arah Cacar Monyet Praktis Rendah

Cacar monyet gejalanya relatif ringan, tidak seperti smallpox (cacar).

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Reiny Dwinanda
Foto yang dipasok CDC pada 1997 memperlihatkan kulit lengan kanan dan dada seorang pasien ditumbuhi lesi cacar monyet. Selama lesi masih ada, pasien cacar monyet masih bisa menularkan penyakitnya.
Foto: (CDC via AP)
Foto yang dipasok CDC pada 1997 memperlihatkan kulit lengan kanan dan dada seorang pasien ditumbuhi lesi cacar monyet. Selama lesi masih ada, pasien cacar monyet masih bisa menularkan penyakitnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Divisi Penyakit Infeksi dan Tropis Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dominicus Husada, menjelaskan bahwa virus cacar monyet (monkeypox) memiliki banyak kemiripan dengan saudaranya yaitu cacar pada manusia (smallpox). Tanda utamanya adalah terdapat bintik berisi nanah atau cairan di banyak tempat pada tubuh, terutama anggota gerak.

"Jika tidak muncul bintik, kecurigaan ke arah cacar monyet praktis rendah," kata Dominicus, Senin (30/5/2022).

Baca Juga

Berbeda dengan cacar manusia yang selalu meninggalkan bekas atau menyebabkan kematian, gejala cacar monyet relatif ringan. Cacar monyet sekali yang memberat atau membuat kematian.

Dominicus menjelaskan, kontak erat antar manusia menjadi medium penularan virus. Cairan yang mengandung virus masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka, mata, mulut, atau saluran pernapasan.

"Di negara-negara barat, salah satu faktor pendorong penularan virus ini adalah hubungan seks sesama jenis," ujar Dominicus.

Berbagai penyakit yang baru dikenal manusia beberapa tahun belakangan ini hampir semuanya berasal dari hewan, tapi sekarang pindah ke manusia. Hal ini disebabkan oleh perubahan pola hidup manusia, interaksi dengan hutan dan seisinya, serta pemanasan global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement