REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jus buah telah diyakini sebagai minuman sehat sehingga kerap dikonsumsi ketika sakit. Namun, ternyata jus buah bisa memicu efek samping berbahaya jika diminum dengan obat-obatan tertentu. Salah satu kejadian paling umum di mana hal ini dapat terjadi adalah dalam pengobatan kolesterol.
Kolesterol paling efektif diobati baik melalui perubahan gaya hidup dan penambahan statin, sejenis obat yang dirancang untuk menurunkan kadar kolesterol yang diproduksi di hati. Salah satu perubahan gaya hidup yang paling efektif adalah dengan memperbaiki pola makan agar lebih sehat dan kondusif untuk umur yang lebih panjang.
Menurut beberapa penelitian, jus delima adalah salah satu contoh jus yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Studi menunjukkan jus delima dapat memperlambat penumpukan kolesterol berbahaya di arteri karena adanya antioksidan di dalam buah pomegranate. Namun, jus delima bisa memiliki dampak negatif jika dikombinasikan dengan obat kolesterol lain.
The Mayo Clinic mengatakan, jus buah delima dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya ketika berinteraksi dengan obat resep tertentu, seperti pengencer darah warfarin (coumadin, jantoven) dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), termasuk captopril (capoten), enalapril (vasotec), lisinopril (prinivil, zestril), dan ramipril (altace).
Pasien dengan kolesterol tinggi dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mereka mulai menggunakan ACE inhibitor atau statin untuk mengidentifikasi tantangan diet yang dapat menghambat efektivitas obat. Pasalnya, jus delima bukan satu-satunya buah yang berpotensi menimbulkan efek samping jika dicampur dengan obat.