REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar kajian sinema Universitas Airlangga (Unair) Igak Satrya Wibawa mengatakan, kesuksesan film KKN di Desa Penari menjadi momen bagus bagi industri perfilman setelah dua tahun menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Igak menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan KKN di Desa Penari.
Pertama, utas atau thread Twitter yang sempat viral beberapa waktu lalu. Hal itu membuat orang penasaran hingga tujuh juta penonton telah menyaksikannya di bioskop.
"Utas Twitter sudah tentu berpengaruh karena bagaimanapun orang sudah mengetahui dan memahami utas itu sama halnya dengan novel atau cerpen yang sukses. Bedanya ini adalah sebuah utas," ujarnya, Jumat (27/5/2022).
Faktor kedua, menurut Igak, rasa keingintahuan dan ketidaksabaran penonton untuk mengetahui bentuk visual dari utas viral itu. Apalagi, KKN di Desa Penari sempat menunda penayangannya beberapa kali.
"Ada yang bilang penundaan banyak dari marketing. Sebetulnya tidak juga karena memang momennya "pas". Mereka mau tayang, tapi karena pandemi, jadinya banyak larangan," ujar Igak.