REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) telah menobatkan seniman lokal asal bali, Didin Jirot, sebagai “Japfa’s Artist of the Year”. Hal ini juga telah diumumkan oleh Hatch Art Project sebagai penyelenggara pameran tunggal pertama Didin Jirot di Singapura, Actual Occasions, yang telah dimulai dari Sabtu (23/4/2022).
Hatch Art Project adalah galeri seni kontemporer yang telah berdiri sejak 4 Juni 2018. Tujuan dari project ini adalah mempromosikan seni dengan memberikan wadah bagi para seniman muda dari seluruh Asia untuk menampilkan karyanya, khususnya mengenai iklim sosial di Asia. Berkat antusias yang sangat tinggi, pameran diperpanjang hingga 28 Mei 2022 yang awalnya dijadwalkan hanya sampai 21 Mei 2022.
Pameran ini menampilkan dua puluh karya Didin Jirot yang terinspirasi dari lanskap Indonesia, dan daerah asalnya, Bali. Berawal dari hobinya mendaki gunung, Didin takjub dengan keindahan alam dan merasakan hal yang luar biasa dari pengalamannya dengan alam. Sehingga rasa dan emosinya ia tuangkan ke karyanya adalah cara Didin bercerita dan berekspresi.
“Tantangan terbesar dalam membuat karya pada pameran tunggal kali ini adalah waktu yang singkat, yaitu 40 hari. 30 hari saya bener-bener intens di studio, sehingga cukup menguras banyak tenaga dan pikiran saya. Walau begitu saya ingin tetap menampilkan karya yang terbaik,” kata Didin dalam Instagram Live dengan Edufarmers, berdasarkan rilis yang diterima di Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Walau dengan waktu yang terbilang singkat, Didin mengaku sangat tertantang dan menikmati setiap pembuatan karya yang ia hasilkan.
JAPFA percaya seni memiliki kekuatan untuk memicu perubahan dan mendorong inovasi. Oleh karena itu melalui “Japfa’s Artist of the year”, JAPFA memberdayakan seniman muda yang terinspirasi oleh lingkungan dan lanskap Asia, sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.
Jadi, bersama dengan aksi JAPFA mendukung seniman yang menarik inspirasi dari lingkungan, JAPFA berfokus pada produksi protein hewani yang bergizi namun terjangkau dengan lebih efisien serta dengan dampak lingkungan yang lebih kecil.
Pameran ini mendapat dukungan penuh dari JAPFA dengan tujuan mendukung seniman baru dan menyumbangkan hasil dari penjualan karya seni galeri tersebut kepada Edufarmers Foundation, guna mendukung kemajuan industri agrikultur di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari JAPFA dan juga Didin Jirot dalam berkontribusinya memajukan industri agrikultur Indonesia. Semoga dengan kesempatan ini semakin banyak anak muda yang terinspirasi untuk terus berkarya,” ujar COO Edufarmers Foundation, Lucky Nurrahmat.
Edufarmers Foundation sendiri adalah yayasan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan mata pencaharian petani kecil di Indonesia. Melalui salah satu programnya, yaitu Bertani Untuk Negeri, Edufarmers memberdayakan generasi muda bersama dengan petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu juga, program ini diharapkan dapat memobilisasi generasi muda untuk memajukan dunia agrikultur Indonesia.