Selasa 24 May 2022 21:44 WIB

Cara Menabung di Reksa Dana, Keuntungan dan Tipsnya

Reksa dana cocok untuk yang suka insecure dengan uangnya sendiri.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Cermati

Menabung di rekening tabungan biasa tidak akan memberikan kamu keuntungan lebih, bunga bank yang ditawarkan tidaklah terlalu besar dan tidak terlalu terasa, bahkan ada beberapa bank yang menawarkan biaya admin bulanan lebih besar daripada bunga banknya. Membuat uang tabunganmu bukannya makin berkembang mungkin bisa saja berkurang.

Nah, tinggalkan cara lama mulai menabung dengan cara lebih modern yaitu dengan berinvestasi. Dengan menabung sekaligus berinvestasi menabung tidak hanya sekedar menyimpan uang saja, tapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan tambahan yang jumlahnya bisa berkali-kali lipat dari setoran awal.

 

Reksa Dana, Pilihan Tepat untuk Menabung dengan Keuntungan Lebih

Cara Menabung di Reksadana

Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi paling murah dan mudah, peminat dari reksa dana sendiri pun semakin tinggi saja. Tidak hanya, platform yang menyediakan fitur investasi reksa dana pun semakin banyak. Tidak hanya bank, tapi juga e-commerce sampai aplikasi e-wallet.

Reksa dana sendiri memiliki berbagai kategori investasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan investor.

Misalnya reksa dana konvesioal, saham, pasar modal, syariah dan campuran. Tapi tahukah kamu ternyata selain itu, reksa dana juga terbagi lagi kedalam kategori lain yaitu, reksa dana terbuka dan tertutup.

Reksa dana juga cocok untuk yang suka insecure dengan uangnya sendiri karena memiliki sifat yang transparan di mana Investor dapat melihat nilai investasi yang tercatat di portofolio.  Selain itu, dengan modal yang terjangkau (bisa dimulai dari Rp100 ribu saja) kamu sebagai investor sudah bisa memiliki portfolio terdiversifikasi seperti obligasi dan saham.

Baca Juga: Jenis Reksadana Paling Aman dan Cara Investasinya

Cara Menabung di Reksa Dana

Reksa Dana

Tertarik menabung untung dengan reksa dana? Eits, jangan asal investasi dan pilih produk reksa dana. Berikut beberapa tips yang bisa dilirik dan dipraktik agar investasi tidak hanya jadi sarana dapat cuan tambahan tapi juga cara menabung yang tepat dan menyehatkan keuangan:

1. Pilih Platform Investasi

Pertama-tama, tentukan dulu platform investasi reksa dana mana yang akan digunakan. Pilih platform reksa dana online yang menjual beragam produk reksa dana dari banyak manager investasi, jadi banyak pilihannya.

Untuk pemula berikut pilihan reksa dana yang tepat untuk menabung sekaligus investasi baik jangka panjang atau pendek:

  • Bareksa
  • Bibit
  • Ajaib
  • Tanamduit
  • IPOT
  • POEMS ID
  • Tokopedia
  • Bukalapak (Bukareksa)
  • Invisee
  • Raiz

Selain itu kamu juga bisa beli reksa dana online di perbankan berikut:

  • Bank Mandiri
  • Bank CIMB Niaga
  • Bank Commonwealth
  • Bank BCA
  • Bank Standard Chartered
  • Bank BRI
  • Bank Maybank Indonesia
  • Bank DBS Indonesia
  • Bank BNI
  • Bank Permata

2. Pilih Jenis Reksa Dana yang Risiko Rendah

Jika kamu investor pemula, awali investasimu dengan jenis reksa dana dengan risiko rendah, sehingga terhindar dari kerugian yang besar. Berikut jenis-jenis reksa dana yang memiliki risiko rendah dengan keuntungan cukup tinggi:

Jenis Reksa Dana

Penjelasan

Keuntungan Per Tahun

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang dananya diinvestasikan pada produk pasar uang yang risikonya rendah, misalnya lewat deposito dan obligasi (surat utang) jangka pendek.

Kelebihan: 

  • Reksa dana pasar uang memiliki risiko yang relatif sangat rendah dari sisi default, berkurangnya nilai aktiva bersih (NAB), likuiditas, dsb.
  • Bisa mulai investasi reksa dana pasar modal dengan modal Rp100.000,-
  • Bisa dicairkan kapan saja, pencairan sebelum jatuh tempo tidak dikenai pinalti atau potongan.
  • Return (imbal hasil) investasi reksa dana pasar uang lebih besar dibandingkan deposito bank.
  • Waktu investasi sangat fleksible, bisa 1 hari, bisa 10 hari, dsb. Tetap mendapatkan return yang sama.

4,5% - 5,5%

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana dengan lamanya investasi 1 tahun sampai 3 tahun.

Biasanya dana diinvestasikan pada obligasi atau produk keuangan yang keuntungannya cukup stabil dan minim risiko.

Tingkat risiko reksa dana pendapatan tetap, rendah sampai menengah atau sedang.

Kelebihan: 

  • Reksa dana ini memiliki tingkat pengembalian yang stabil karena memiliki aset surat utang (obligasi) yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.
  • Bisa mulai investasi reksa dana pasar modal dengan modal Rp100.000,-
  • Return (imbal hasil) lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang, umumnya bisa naik lebih dari 10% per tahun.
  • Nilai aktiva bersih (NAB)  - nya cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun). 
  • Cocok untuk investor dengan karakter konservatif dan moderat. Investor yang ingin investasi modal awal (pokok investasi)-nya aman dan tidak berkurang, tetapi tetap bisa mendapat untung.
  • Risikonya sedikit lebih tinggi dibanding reksa dana pasar uang.

7% - 9%

Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang dananya diinvestasikan di berbagai jenis investasi, baik yang risikonya rendah maupun tinggi seperti obligasi, deposito, dan saham.

Memiliki tingkat risiko menengah atau di bawah reksa dana saham. Pun dengan imbal hasilnya. Lamanya investasi antara 3-5 tahun.

10% - 12%

Reksa Dana Saham

Reksa dana saham adalah jenis reksa dana memiliki risiko paling tinggi dibanding jenis reksa dana di atas.

Tetapi keuntungannya juga yang paling tinggi, karena pasar saham bersifat fluktuatif.

Sangat pas buat kamu yang ingin mempersiapkan dana pensiun maupun biaya pendidikan anak. Tetapi kurang cocok, jika tujuan investasi untuk mengumpulkan uang muka atau DP rumah.

Kelebihan : 

  • Bisa mulai investasi reksa dana pasar modal dengan modal Rp10.000,- dan bisa dibeli secara online di Tokopedia dan Bulalapak
  • Return / imbal hasil reksa dana saham sangat tinggi dibandingkan reksa dana lainnya, tetapi risiko juga tergolong tinggi.
  • Cocok untuk investor penyuka tantangan dan sudah berpengalaman dalam investasi.
  • Cocok untuk investasi jangka panjang, diatas 5 tahun sehingga hasil keuntungannya bisa terasa.

15% - 20%

Reksa Dana Terproteksi

Reksa dana terproteksi adalah jenis reksa dana yang akan memproteksi 100% pokok investasi investor pada saat jatuh tempo. Umumnya berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi). Baik obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN) maupun obligasi korporasi.

Reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi dan masa penawaran sehingga investor hanya dapat membeli reksa dana terproteksi selama periode penawaran berlangsung.

Untuk jangka waktu investasinya, akan ditentukan oleh manajer investasi atau perusahaan sekuritas. Sedangkan besaran imbal hasil reksa dana terproteksi mengikuti yield SUN dan obligasi korporasi.

7% - 16%

3. Tentukan Tujuan Investasi

Setiap orang yang ingin terjun ke dunia investasi, bukan hanya ingin mengamankan finansial saja tapi juga ingin mencapai tujuan keuangan lebih cepat. Jika kamu ingin investasi reksa dana, tentukan tujuan keuangannya terlebih dahulu.

Misalnya saja, dari hasil investasi reksa dana apakah untuk dana darurat, dana pensiun, ingin membei barang branded, kendaraan dan sebagainya.

Baca Juga: Bunga Reksadana – Besaran, Cara Hitung, dan Daftar Reksadana Bunga Tertinggi

4. Pilih Jangka Waktu Investasi

Berinvestasi reksa dana memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang untuk kurang dari setahun (jangka pendek), 1-3 tahun, 3-5 tahun, dan lebih dari 5 tahun (jangka panjang).

Untuk jangka waktu kurang dari setahun, sebaiknya memilih reksa dana pasar uang. Untuk investasi 1-3 tahun, kamu dapat memilih reksa dana pendapatan tetap. Untuk jangka waktu 3-5 tahun, gunakanlah reksa dana campuran.

Terakhir, bagi yang menginginkan investasi jangka panjang, yakni lebih dari 5 tahun, gunakanlah reksa dana saham.

5. Produk dan Platform Investasi Reksa Dana Memiliki Izin dan Diawasi OJK

Reksadana merupakan investasi yang legal karena memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Perizinan ini memiliki banyak syarat dan bersifat mutlak sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Tidak hanya itu, manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut juga harus memiliki izin.

Jadi, pastikan dan cek perizinan produk reksadana dan manajer investasi. Jika mencurigakan, tolak tawaran berinvestasi. Pegecekan izin ini juga merupakan bentuk upaya preventif agar tidak tertipu oleh bentuk investasi bodong atau abal-abal.

Pahami Instrumen Investasi dengan Baik sebelum Berinvestasi

Momok paling yang paling sering membuat orang tidak mau berinvestasi adalah isu-isu tentang penipuan, modal besar sampai risiko yang terlalu tinggi. Wajar saja, apalagi bagi mereka yang benar-benar tidak familiar dengan dunia investasi.

Tapi dengan kamu secara menyeluruh belajar mengenai instrumen investasi yang akan kamu pilih untuk berinvestasi, kamu tidak hanya bisa menyususn strategi investasi dengan baik tapi juga bisa meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan secara bersamaan.

Jadi pastikan untuk belajar instrumen investasi mulai dari cara berinvestasinya, produk hingga biaya-biayanya sebelum berinvestasi.

Baca Juga: Cara Membangun Portofolio Reksadana yang Sehat dan Cuan

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement