Sabtu 21 May 2022 00:25 WIB

Hammertoes, Tanda Arteri Kaki Tersumbat Akibat Kolesterol Tinggi

Jika dibiarkan, kolesterol tinggi bisa memicu komplikasi, salah satunya hammertoes.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Kaki (Ilustrasi). Tanda kolesterol tinggi bisa dirasakan di kaki, salah satunya dengan adanya hammertoes alias jari-jari kaki menekuk seperti palu.
Foto: Sleep Review
Kaki (Ilustrasi). Tanda kolesterol tinggi bisa dirasakan di kaki, salah satunya dengan adanya hammertoes alias jari-jari kaki menekuk seperti palu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol tinggi jarang memicu gejala sehingga sering kali terabaikan oleh penderitanya. Bila dibiarkan tanpa diobati, kolesterol tinggi bisa memicu beberapa komplikasi, salah satunya adalah hammertoes alias jari kaki menekuk seperti palu.

Kadar kolesterol yang tinggi di dalam aliran darah bisa membahayakan arteri karena memicu penumpukan plak pada dinding arteri. Penumpukan ini membuat arteri menyempit dan aliran darah terganggu.

Baca Juga

Aliran darah yang terganggu dapat membuat oksigen yang mencapai ke area tangan dan kaki jadi berkurang. Kondisi ini dapat memicu terjadinya penyakit arteri perifer (PAD). PAD dapat menyebabkan beragam komplikasi pada tangan dan kaki yang bisa membatasi gerak penderitanya.

Salah satu komplikasi PAD yang jarang diketahui adalah hammertoes, di mana jari-jari kaki mengalami kelainan bentuk. Hammertoes menyebabkan sendi tengah jari kaki menekuk ke atas. Kondisi ini dapat memicu rasa nyeri, bengkak  kemerahan, dan kaku pada jari kaki yang terdampak. Salah satu jari kaki yang kerap terdampak adalah jari kaki di dekat ibu jari.

"Individu dengan sirkulasi darah yang buruk atau kerusakan saraf di kaki, seperti penderita diabetes, penyintas kanker, atau orang yang mengalami penyakit arteri perifer, lebih berisiko terhadap hammertoes dibandingkan populasi umum," jelas Orthopaedic Medical Centre, seperti dikutip dari laman Express, Jumat (19/5/2022).

Perempuan cenderung lebih rentan mengalami hammertoe dibandingkan pria. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kecenderungan perempuan untuk menggunakan sepatu yang tidak nyaman dengan bagian jari kaki yang sempit.

"Faktor risiko lain untuk hammertoes meliputi penambahan usia dan memiliki jari telunjuk kaki yang lebih panjang dibandingkan jempol kaki," jelas Orthopaedic Medical Centre.

Pada tahap awal, jari kaki yang mengalami hammertoe bisa diluruskan. Namun, seiring waktu, jari kaki yang terkena akan menjadi semakin sulit untuk diluruskan. Pasien juga akan kesulitan untuk melakukan aktivitas seperti berjalan atau berlari.

"Ketika bagian dalam sepatu Anda menggesek jari yang terkena hammertoe, kelainan kaki jagung (foot corn), lecet, atau kapalan bisa terbentuk," ungkap badan kesehatan Family Doctor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement