REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian membeberkan lebih banyak bukti bahwa diet Mediterania membantu melindungi dari serangan jantung dan strok. Bahkan, jenis diet itu lebih baik melindungi jantung dibandingkan diet rendah lemak.
Para peneliti dari University of Cordoba dan Reina Sofia University Hospital di Spanyol menggagas studi tersebut. Mereka mengamati 1.002 pasien dengan penyakit arteri koroner selama tujuh tahun masa tindak lanjut.
Separuh peserta secara acak diminta menerapkan diet rendah lemak, dan separuh lainnya menerapkan diet Mediterania. Pelaku diet Mediterania mengonsumsi sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun.
Tim peneliti menemukan bahwa pelaku diet Mediterania memiliki kemungkinan 26 persen lebih rendah mengalami masalah kardiovaskular utama, seperti serangan jantung atau strok. Itu jika dibandingkan dengan pelaku diet rendah lemak.
Hasil studi juga menemukan bahwa diet Mediterania sangat efektif untuk pria, yang memiliki risiko 33 persen lebih rendah mengidap penyakit kardiovaskular. Namun, diet rendah lemak juga masih memiliki manfaat.
Secara keseluruhan, ada lebih sedikit kematian dan efek samping selama periode penelitian. Pasalnya, studi serupa yang melibatkan diet gaya Barat melaporkan lebih dari dua kali jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Manfaat diet Mediterania terkait dengan lemak sehat dan kemudahan penerapannya. Kedua kelompok dalam penelitian baru tersebut makan lebih banyak serat dan menyantap lebih sedikit makanan olahan daripada sebelum penelitian.
Hal itu membantu menjelaskan tingkat kematian yang lebih rendah. Mendapatkan cukup serat dalam makanan dikaitkan dengan sejumlah manfaat, seperti kesehatan pencernaan yang lebih baik dan risiko penyakit kronis yang lebih rendah.