VIVA – Deddy Corbuzier belakangan ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Hal ini menyusul dengan podcast terbarunya yang mengundang Ragil Mahardika bersama pasangannya, Frederik Vollet.
Dengan kehadiran Ragil Mahardika dan pasangannya, Frederik Vollet membuat netizen menghujat Deddy Corbuzier lantaran dianggap mendukung LGBT. Tidak hanya itu saja, sosok Gus Miftah yang merupakan guru yang membimbing Deddy menjadi seorang mualaf juga ikut terseret.
Tidak sedikit dari netizen yang ikut menyudutkan Gus Miftah lantaran Deddy dianggap salah memilih guru spiritual.
"Saya di medsos selalu di-tag, ‘tuh nasehati muridmu’, DM saya berapa banyak. Di media online Deddy Corbuzier undang LGBT karena salah pilih guru. Saya ada linknya," kata Gus Miftah melansir dari tayangan YouTube.
Lebih lanjut, Gus Miftah mengaku akan memberikan pemahaman kepada Deddy Corbuzier perihal kaum sodom, kaum umat Nabi Luth. Lantaran Gus Miftah meyakini bahwa Deddy Corbuzier belum mengetahui tentang hal tersebut.
"Saya akan membahas persoalan sodom, umat Nabi Luth sampai Rasullah melaknatnya dalam satu hadist sampai diulangi tiga kali. Laknat Allah kepada orang yang berperilaku seperti umatnya nabi Luth itu diulangi Rasullah sampai tiga kali. Akan saya sampaikan seperti itu, mungkin Deddy tidak tau saya meyakini ayat tentang kaum sodom Deddy pasti belum tau literasi kurang makanya saya akan nasihati," kata dia.
Tidak hanya itu saja, Gus Miftah juga mengaku ingin sekali video podcast Deddy Corbuzier bersama dengan Ragil Mahardika serta pasangannya Frederik Vollet untuk di-take down.
"Kalau dia minta dinasihati akan saya nasihati, kalau nasihat saya minta untuk di-take down. Saya belum ngomong ke dia. apapun itu sensitif, walaupun Deddy tidak setuju dengan perilaku sodom itu," ujar dia.
Meski begitu, dirinya mengaku tidak bisa memvonis salah sosok Deddy Corbuzier. Lantaran dia meyakini bahwa kemungkinan niat Deddy Corbuzier mengundang Ragil Mahardika dan Frederik Vollet untuk berdiskusi terkait fenomena LGBT yang ada di masyarakat.
"Saya tidak bisa memvonis mas Deddy salah karena mungkin niat dia untuk diskusi permasalahan ini nyata ada di lapangan. Yang mungkin sebenarnya sebelum dibahas di podcast Deddy fenomena itu banyak di masyarakat," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
