REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Madonna pernah tersandung kasus penistaan agama Katolik ketika menggelar konsernya pada 2006 lalu. Setelah belasan tahun berlalu, Madonna tiba-tiba meminta kesempatan kedua dan ingin bertemu dengan Paus Fransiskus.
Pernyataan ini disampaikan oleh Madonna melalui akun Twitter pribadinya. Dalam sebuah cicitannya, Penyanyi dan aktris berusia 63 tahun itu menyapa Paus Fransiskus dan memperkenalkan dirinya sebagai seorang penganut Katolik yang baik.
"Sudah beberapa puluh tahun berlalu sejak terakhir kali saya membuat pengakuan dosa. Mungkinkah (saya bertemu Anda) suatu hari untuk mendiskusikan beberapa hal penting?" tulis Madonna kepada Paus Fransiskus.
Madonna menyebut bahwa dirinya sudah dijatuhi hukuman ekskomunikasi sebanyak tiga kali. Ekskomunikasi adalah sanksi pengucilan yang diberikan Gereja Katolik kepada seseorang yang dianggap melakukan pelanggaran berat. Seseorang yang diberi sanksi ekskomunikasi dilarang untuk mengikuti perjamuan kudus dan komuni sampai dia bersedia menunjukkan penyesalan dengan cara bertobat.
"Saya telah diekskomunikasi sebanyak tiga kali. Itu tampaknya tidak adil," tulis Madonna.
Hello @Pontifex Francis —I’m a good Catholic. I Swear! I mean I don’t Swear! Its been a few decades since my last confession. Would it be possible to meet up one day to discuss some important matters ?
I’ve been ex communicated 3 times. It doesn’t seem fair. Sincerely Madonna
— Madonna (@Madonna) May 5, 2022
Cicitan Madonna ini dengan cepat mendapatkan respons yang beragam dari warganet. Hingga saat ini, Paus Fransiskus belum memberikan balasan untuk cicitan Madonna.
Penyanyi asal Amerika Serikat tersebut sempat dikecam oleh Gereja Katolik setelah melakukan pertunjukan kontroversial di Roma pada 2006. Dalam pertunjukan itu, Madonna melakukan aksi seperti sedang disalib di atas panggung.
Saat itu, Kardinal Ersilio Tonini angkat bicara mengenai pertunjukan Madonna atas izin Paus Benedict XVI. Dalam pernyataannya, Kardinal Tonini mengatakan bahwa tindakan Madonna sudah kelewatan. Kardinal Tonini juga menyebut pertunjukan yang dilakukan Madonna sebagai sebuah tindakan yang merendahkan Tuhan.
"Menyalib dirinya sendiri saat konser di kota para Paus dan Martir merupakan tindakan kebencian terbuka, ini bukan skandal dan upaya untuk mendulang publisitas," jelas Kardinal Tonini.