Sebagian besar pekerja muda kerap mengalami tekanan dalam pekerjaannya yang cukup menguras pikiran dan tenaga. Tantangan tersebut bisa berupa persaingan di antara rekan kerja, deadline pekerjaan yang tak ada habisnya, atasan yang selalu menuntut, hingga politik kantor yang pelik.
Tak ayal, tekanan semacam itu mendorong banyak pekerja muda akhirnya mencari cara cepat agar bisa lepas dari segala kepenatan tersebut. Ada banyak cara yang kerap dilakukan, misalnya nongkrong di cafe sepulang kerja, order jajanan online hingga getol shopping di mall saat jam istirahat. Kebiasaan tersebut dikenal dengan sebutan retail therapy.
Sebenarnya tak ada salahnya jika kamu sebagai pekerja muda ingin mengatasi stres ataupun tekanan pekerjaan dengan berbelanja. Hanya saja, sebaiknya tetap bijak saat berbelanja agar aktivitas hiburan yang sifatnya konsumtif tersebut tak mengacaukan kamu dari segi finansial. Lantas, bagaimana cara yang tepat agar bisa bijak dalam berbelanja saat stres melanda?
1. Cermat Atur Budget
Cermat atur budget belanja
Salah satu cara paling gampang dilakukan guna mengendalikan segala aktivitas konsumsi adalah mengatur budget sebaik mungkin. Kamu boleh saja memiliki hobi belanja atau sekadar jajan camilan, jika memang aktivitas itu dilakukan dengan sadar, disesuaikan kemampuan kantong, dan tidak impulsif.
Untuk memulai cara ini, coba deh alokasikan anggaran sedemikian rupa khusus untuk kebutuhan tersebut. Misalnya, membuka rekening khusus sehingga pengeluaran jadi bisa lebih tertata.
Rekening ini bisa dialokasikan di setiap bulannya ketika mendapat gaji bulanan atau sumber penghasilan lain. Tentu saja, besar anggarannya pun sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Namun pastikan saja, alokasi tersebut hanya sekitar 5% hingga 10% agar tidak mengganggu prioritas kebutuhan lainnya.
Anggaran ini juga akan membantu dalam membatasi keinginan belanja karena kondisi stres bekerja. Alhasil, ketika budget telah habis, maka kamu harus bisa menahan diri agar tidak mengganggu anggaran lain hanya untuk sekedar memuaskan keinginan berbelanja.
Baca Juga: 10 Tips Mengelola Uang Buat Si Hobi Belanja Agar Investasi Tetap Lancar
2. Cerdik Saat Berbelanja online
Perkembangan teknologi, membuat banyak yang mulai kepincut untuk berbelanja online. Bahkan, kebiasaan ini pun sudah mulai menjangkiti para pekerja di kantor.
Berdasarkan survei iPrice seperti dikutip dari CNN Indonesia, puncak transaksi berbelanja online masyarakat Indonesia justru terjadi saat jam kerja. Sekitar jam 11 siang jelang waktu istirahat. Bukan itu saja, kegiatan belanja secara daring ini pun lebih banyak dilakukan melalui desktop atau komputer meja.
Belanja online memang cukup ampuh jadi sarana pelepas stres ketika tuntutan pekerjaan kantor sedang memuncak. Sayangnya, jika kurang berhati-hati hingga kebablasan, aktivitas tersebut bisa menjadi kebiasaan yang mengacaukan finansial. Apalagi jika kamu hobi berbelanja dengan kartu kredit.
Agar tak kebablasan saat window shopping di platform belanja online, kamu perlu membuat wishlist sebelum bertransaksi. Coba masukkan beberapa barang yang diinginkan ke dalam keranjang wishlist dan jangan terburu-buru menyelesaikan transaksi tersebut.
Terkadang, window shopping bisa jadi cara yang ampuh untuk melepaskan penat dengan kerjaan. Dengan teknik tersebut, kamu bisa memberi waktu yang lebih banyak kepada diri sendiri dan berpikir ulang, benarkah barang yang dimaksud memang perlu dibeli.
3. Bawa Bekal dari Rumah agar Dompet Tetap Sehat
Bawa bekal
Trik satu ini memang terdengar klasik tapi percayalah sangat ampuh dalam mengendalikan pengeluaran saat sedang bekerja. Bukan hanya lebih sehat, membawa bekal untuk makan siang juga sangat mempengaruhi kondisi finansial.
Coba deh kamu hitung baik-baik. Jika saat ini kamu tengah bekerja di kota besar yang rata-rata harus menghabiskan sekitar Rp 20 ribu untuk menu makanan sederhana. Berdasarkan skenario tersebut, anggap saja kamu rutin makan selama 20 hari saat bekerja. Dengan demikian, kamu telah menghabiskan sekitar Rp 400.000 per bulan.
Tentu saja, pengeluaran tersebut belum termasuk camilan ataupun jajanan seperti kopi dan sebagainya. Sebaliknya, jika kamu membawa bekal sendiri, penghematan yang dilakukan pun terbilang cukup besar.
Baca Juga: 10 Tempat Belanja Termurah di Jakarta
4. Kurangi Sikap Latah
Aktivitas boros yang dilakukan di kantor seringkali terdorong karena latah atau merasa takut ketinggalan tren. Misalnya, ada rekan kerja yang memakai tas atau sepatu baru dan segera jadi pusat perhatian. Saat tahu harga tas cukup terjangkau dan bisa dicicil, tentu makin banyak rekan yang latah ingin ikut membelinya agar dianggap gaul dan kekinian.
Kekhawatiran dianggap kurang gaul, ketinggalan tren kekinian membuat banyak pekerja muda terjebak dalam tindakan konsumtif yang cukup berbahaya.
Melansir survei dari Credit Karma pada April 2018, sekitar 40% milenial Amerika Serikat terjebak pinjaman kartu kredit. Alasannya, hanya karena tak mau ketinggalan tren yang sedang in di kelompok sosialnya.
Kebanyakan dari milenial tersebut berstatus sebagai pekerja muda. Belanja hanya karena latah atau hanya agar dianggap gaul saat menggunakan kartu kredit, tentu akan menjadi masalah baru yang membelit keuangan di masa depan nanti.
Belanja dengan Bijak
Stres memang seringkali membuat setiap orang bertindak impulsif. Salah satunya berbelanja hingga akhirnya mengganggu finansial di setiap bulannya. Oleh sebab itulah, lakukan tips yang telah disebutkan di atas agar belanja ketika stres tidak menguras kantong.
Alangkah baiknya jika kamu mengalihkan pengeluaran tersebut untuk hal-hal produktif saja. Mulai dari berinvestasi logam mulia ataupun membeli polis berupa asuransi kesehatan. Terdengar jauh lebih menarik dan bermanfaat.
Baca Juga: Gila Belanja? Kenali Ciri-cirinya