Senin 25 Apr 2022 16:04 WIB

Inilah Tips Berpuasa Bagi Pasien Penderita Diabetes

Sebelum berpuasa, penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, dr. Fandy Erlangga, Sp.PD, memberikan beberapa tips agar dapat menjalankan puasa Ramadhan ini dengan khusyu.
Foto: istimewa
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, dr. Fandy Erlangga, Sp.PD, memberikan beberapa tips agar dapat menjalankan puasa Ramadhan ini dengan khusyu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bagi setiap muslim, perintah untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan adalah wajib. Alangkah sayangnya momentum satu tahun sekali ini terlewatkan. Namun bagaimana bagi seorang muslim yang ingin melaksanakan puasa namun terkendali penyakit diabetes. 

Masing-masing penderita diabetes memiliki kondisi yang berbeda. Untuk menjalankan puasa, penderita diabetes perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter bersangkutan, karena ada yang diperbolehkan dan tidak.  Namun tak perlu takut untuk menjalannya, momen bulan berkah ini masih bisa diikuti oleh para penderita diabetes. Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, dr. Fandy Erlangga, Sp.PD, memberikan beberapa tips agar dapat menjalankan puasa Ramadhan ini dengan khusyu.

Baca Juga

1. Penyesuaian Nutrisi dan Aktivitas Fisik

Penyesuaian nutrisi ialah dimana 40  persen dikonsumsi di saat sahur dan 50  persen saat di buka puasa. Menurut dr. Fandy Erlangga, Sp.PD , sahur sangat penting, jangan sampai tidak, karena baik dalam agama maupun medis sahur itu sangat penting. Namun Tentunya protein, lemak, dan karbohidrat harus disesuaikan, perbanyak cairan, kurang lebih 30-50 cc per kg berat badan. “Semisal berat badan kita 50 kg, maka minum harus ,1,5-2,5 liter per hari. Selain itu pengaturan aktivitas fisik. Jika ingin berolahraga sebaiknya dilakukan 1-2 jam menjelang buka puasa,” ujarnya.

2. Pengaturan Dosis obat

Hal ini disebutkan dr. Fandy Erlangga, Sp.PD, dilakukan untuk menghindari terjadinya hipoglikimia atau gula darah yang terlalu rendah, oleh karena itu dosis obat harus disesuaikan, dimana saat sahur dosisnya harus lebih kecil dibanding saat setelah berbuka puasa. “Untuk dosis pastinya tentu harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke masing-masing dokter, karena bagi pasien diabetes sangat individual,” tambahnya lagi.

3. Mempunyai Alat Tes Gula Darah 

“Ini yang penting, kita harus mempunyai alat tes gula darah sendiri dimana kita harus rajin-rajin memeriksakan gula darah. Dan waktunya di pagi atau sore hari,” tutur dr. Fandy Erlangga, Sp.PD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement