Sabtu 23 Apr 2022 00:20 WIB

Selalu Makan Malam On Time Pukul Tujuh Bisa Perpanjang Usia?

Studi temukan fakta terkait jam makan malam yang 'on time' pukul tujuh.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Studi temukan fakta terkait jam makan malam yang 'on time' pukul tujuh.
Foto: Pixnio
Studi temukan fakta terkait jam makan malam yang 'on time' pukul tujuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti yang sudah diketahui, faktor gaya hidup seperti jumlah olahraga yang dilakukan setiap hari, serta berapa lama tidur di malam hari, memengaruhi kesehatan dan bahkan dapat memengaruhi umur. Namun saat ini, ada lagi satu fakta menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition mengenai mereka yang makan malam lebih awal akan hidup lebih lama.

Penelitian ini memusatkan perhatian pada L'Aquila, sebuah provinsi di Abruzzo, Italia, dengan populasi nonagenarians (orang-orang antara usia 90 dan 99 tahun) dan centenarians (orang-orang yang berusia 100 tahun) yang jumlahnya tinggi. Dalam survei terhadap 68 nonagenarian dan centenarian di wilayah tersebut, para peneliti menemukan bahwa rata-rata kebanyakan dari mereka makan malam lebih awal, biasanya sekitar pukul 19.13 setiap malam.

Baca Juga

Setelah menggali temuan mereka, para peneliti juga mencatat bahwa kelompok itu mengikuti rejimen kalori yang ketat. Mereka mempertahankan asupan kalori rendah selama 17,5 jam dari makan malam hingga makan siang pada hari berikutnya.

Secara umum, responden survei mengonsumsi sereal, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan dalam jumlah tinggi seperti daging segar, daging olahan, dan telur dalam jumlah rendah, lalu sedikit permen. Dilansir dari Martha Stewart, Jumat (22/4/2022), mereka juga tetap aktif secara fisik dengan melakukan perawatan sendiri di rumah mereka.

“Hasil kami mendukung pentingnya selang pembatasan kalori harian, menghambat stres pascamakan malam dan mengoptimalkan respons metabolisme, terkait dengan konsumsi tinggi makanan nabati dan aktivitas fisik untuk umur panjang para centenarian dari Abruzzo,” kata para ilmuwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement