Kamis 21 Apr 2022 07:25 WIB

Perhatikan Ini Sebelum Membeli Apartemen

Rekam jejak menjadi pertimbangan kuat kurator dan kreditur.

Suasana aktivitas pembangunan apartemen (ilustrasi)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Suasana aktivitas pembangunan apartemen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ketika akan membeli properti seperti apartemen, tentunya konsumen perlu mempertimbangkan banyak hal mulai dari lokasi hingga harga yang ditawarkan. Namun, ada satu hal yang terkadang dilupakan oleh konsumen yaitu mencari tahu kredibilitas dan rekam jejak pengembang.

Padahal poin tersebut penting untuk diketahui terlebih untuk mereka yang baru kali pertama membeli apartemen dan membeli unit saat soft launching. Pada proses tersebut, gedung apartemen yang ingin akan dibeli mungkin belum dibangun.

Cerita soal rekam jejak pengembang itulah yang diungkapkan Anthony Prabowo Susilo, President Director & CEO  PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP). Menurut dia, berkat rekam jejak itulah, pihaknya diundang oleh kurator dan mayoritas pembeli untuk memberi solusi pada ketidakpastian keberlanjutan proyek Antasari Place (dahulu “45 Antasari”).

Pihak INPP pun menyanggupi mengakuisisi PT Prospek Duta Sukses (PDS) termasuk mengambil alih pembangunan Antasari Place yang telah beberapa tahun ditinggalkan oleh pemilik sebelumnya.

“Sebagai informasi, proyek Antasari Place adalah proyek ke-25 yang dilakukan oleh INPP dan semua pembangunan sebelumnya dapat diselesaikan dengan baik, bahkan ada yang dapat kami selesaikan sebelum target. Rekam jejak ini pasti menjadi pertimbangan kuat kurator dan kreditur ketika mengundang kami,” ungkap Anthony dalam siaran pers, Kamis (21/4).

Pengambilalihan proyek apartemen disertai beberapa kondisi yang disepakati antara mayoritas pembeli, kreditur dan pengembang pada Perjanjian Perdamaian yang telah berketetapan hukum. Keputusan bisnis ini diambil oleh INPP melalui mekanisme pengambilalihan perusahaan atau pembelian saham mayoritas PT Prospek Duta Sukses (PDS) dari pemilik sebelumnya. 

INPP menyadari kapabilitasnya dalam melakukan berbagai upaya yang dapat menyelamatkan konsumen dari kerugian yang lebih besar. Beberapa pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut, salah satunya adalah penerapan konsep mixed-use pada pengembangan Antasari Place yang sesuai fokus konsep pengembangan perseroan sejak 2010. 

Antasari Place yang sedianya dijanjikan rampung pada Oktober 2017, nyatanya hingga INPP mengambil alih saham PDS pada September 2021 hanya terdiri dari basement parkir lima lantai. 

Anthony mengaku harus cermat menerapkan berbagai strategi agar dapat meyakinkan pembeli akan keseriusannya menyelesaikan proyek Antasari Place di antaranya dengan melakukan kerja sama dengan beberapa mitra seperti perbankan, konsultan manajemen dan baru-baru ini membuka marketing gallery yang berlokasi sama dengan proyek.

“Tantangan terbesar kami saat ini adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan dan menjaga nilai investasi yang telah ditanamkan pembeli. Harapan kami dengan adanya marketing gallery ini masyarakat, khususnya pembeli dapat melihat langsung progress pembangunan Antasari Place ketika berkunjung,” lanjut Anthony.

Sampai saat ini, INPP telah menghadirkan properti dengan mengusung konsep ini di empat lokasi, yaitu Bali, Bandung, Makassar, dan Jakarta. Dukungan INPP yang memiliki rekam jejak di berbagai kota besar di Indonesia memberi suntikan semangat dan optimisme kepada jajaran manajemen baru PDS untuk dapat menyelesaikan proyek Antasari Place tepat waktu. 

Namun selain pengalaman dan profesionalisme pengembang, kerja sama solid antara pengembang dan pembeli merupakan faktor penting untuk menyelesaikan apartemen Antasari Place. “Kami mengharapkan kedua belah pihak dapat bersinergi melaksanakan kewajiban masing-masing demi cita-cita bersama, yaitu mewujudkan apartemen Antasari Place ini,” kata A H Bimo Suryono, Direktur Utama PDS.

INPP bersama PDS telah menunjuk beberapa konsultan untuk membantu persiapan pembangunan. Proses tender kontraktor utama dibuka sejak bulan Januari 2022 lalu. Penunjukan kontraktor utama akan dilakukan pada bulan ini.

Konstruksi Tower I akan dimulai pada Juni 2022 dan target pelaksanaan topping off 12-18 bulan setelah pembangunan dimulai yaitu sekitar Juni-Desember 2023. Proses pembangunan Tower I dijadwalkan selesai dalam 30-36 bulan setelah pembangunan dimulai yaitu sekitar Desember 2024-Juni 2025.

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement