Ahad 01 May 2022 02:53 WIB

Ini yang Harus Dipertimbangkan Saat Ingin Bangun Rumah Berkelanjutan

Rumah berkelanjutan penting agar tidak terlalu sering direnovasi.

Rumah (ilustrasi)
Foto: www.wikimedia.com
Rumah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitek Mande Austriono membagikan beberapa langkah mudah untuk memulai penerapan rumah berkelanjutan. Mande memberikan empat kiat untuk orang yang ingin memiliki rumah berkelanjutan. Pertama, berpikir matang untuk masa depan. Dari pengalamannya sebagai arsitek, tak jarang ada klien yang masih tak tahu apa yang diinginkan.

Ada yang tergiur dengan desain-desain rumah cantik dan menarik, namun tak memahami apakah rumah seperti itu memang cocok untuk mereka. Mande menyarankan untuk memahami betul hunian seperti apa yang dibutuhkan sesuai kondisi masing-masing.

Baca Juga

"Apakah penghuninya akan bertambah? Apakah rumahnya akan segera pindah? Pikirkan betul-betul."

Kedua, perhatikan anggaran. Ini adalah faktor krusial karena tak jarang anggaran yang ada tak sebanding dengan keinginan.

Siapkan anggaran sesuai kemampuan masing-masing. Dia menyarankan untuk membuat tiga anggaran, yakni dana untuk arsitektur membangun rumah, dana interior untuk melengkapi rumah serta dana untuk membeli perlengkapan rumah tangga sebagai pelengkap interior.

Tak jarang orang menyangka hanya perlu menganggarkan dana untuk urusan arsitektur. Soal perabot, mereka hanya mengandalkan barang-barang dari rumah sebelumnya. Sebetulnya sah-sah saja, tapi mungkin hasilnya tidak sebaik bila Anda sudah menyisihkan dana untuk perabot sesuai interior rumah baru.

Bicarakan secara detail dengan arsitek atau desainer interior soal anggaran, bila perlu berkonsultasilah untuk mengatur urusan anggaran dan pembagiannya agar hasilnya maksimal.

Ketiga, ubah pola pikir. Cobalah menyesuaikan desain dengan anggaran, bukan sebaliknya. Jika memaksakan membuat hunian dengan desain tertentu dengan anggaran seadanya, hasilnya belum tentu maksimal dan memuaskan.Mungkin Anda dapat rumah dengan desain yang diinginkan, tapi bagian interior dan perabotannya bisa jadi tak sesuai keinginan karena anggaran sudah terkuras duluan.

Keempat, secukupnya alias tak perlu berlebihan. Ini, ujar Mande, kata kunci yang penting. Dengan membuat hunian yang secukupnya untuk setiap orang, maka tak perlu latah meniru rumah orang lain yang kebutuhannya tak sama dengan Anda.

Jika aktivitas sehari-hari bisa dilakukan di hunian yang ukurannya sedang, tak perlu memaksakan ingin rumah yang sangat luas. "Hidup cukup sangat membantu dalam merencanakan rumah berkelanjutan."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement