Jumat 15 Apr 2022 10:20 WIB

Kiat Terhindar dari Modus COD Fiktif Belanja Daring

Sistem COD memberikan kemudahan bagi pembeli dalam urusan pembayaran.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring. Pilihan pembayaran COD banyak digemari saat belanja daring.
Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring. Pilihan pembayaran COD banyak digemari saat belanja daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan berbagai kemudahannya, metode pembayaran cash on delivery (COD) dalam berbelanja daring, memiliki tantangan. Salah satunya adalah penipuan yang dilakukan penjual fiktif.

Menurut survei Jakpat yang dilakukan pada April-Juni 2021, mayoritas konsumen Indonesia masih memilih metode COD ketika berbelanja daring. Survei ini juga menunjukan bahwa konsumen dengan tujuan pengiriman di luar pulau Jawa mendominasi dalam pembayaran menggunakan metode COD.

Baca Juga

Hal ini dikarenakan sistem COD memberikan kemudahan bagi pembeli tanpa harus melakukan transaksi e-banking maupun datang ke gerai ATM atau minimarket untuk membayar. Pembeli pun merasa lebih tenang karena pembayaran dilakukan di tempat ketika paket sudah sampai.

Menurut Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, metode ini kemudian digunakan penipu dengan berbagai modus, misalnya pembeli dibujuk untuk membeli barang melalui iklan atau toko palsu. Barang yang dibeli tidak sesuai deskripsi, dan bahkan dibujuk untuk membayar barang yang tidak mereka beli.

 

Pembeli biasanya baru menyadari penipuan setelah membayar barang dan membuka paket. Menurut situs Cekrekening.id, kasus penipuan ini biasanya terjadi dari akun media sosial. “Per September 2021, sudah mencapai 115.756 kasus,” kata Andi dalam keterangannya, Jumat (15/4/2022).

Untuk menghindari kerugian akibat penipuan melalui metode COD, Ninja Xpress membagikan enam tips transaksi COD aman sebagai berikut:

* Lakukan riset yang teliti. Belanja hanya dari niaga elektronik dan penjual yang terpercaya. Cek track record penjual, ulasan dari pembeli lain, dan apakah penjual memiliki beberapa akun yang berbeda.

* Cek deskripsi dan harga barang. Apabila harganya terlalu murah maka kemungkinan ada penipuan. Jika memungkinkan, pilih pembayaran non tunai.

* Setelah memesan, pastikan tanggal pengiriman paket dan informasikan anggota keluarga jika tidak berada di rumah.

* Pastikan paket yang sampai memang dari penjual yang sama dengan jenis barang yang memang dibeli. Jangan terima paket jika data tidak sesuai ataupun jika tidak merasa melakukan pembelian.

* Lakukan pembayaran kepada kurir dan yang harus dipahami adalah pembeli baru dapat membuka paket setelah melakukan pembayaran.

* Hal terpenting adalah ketika barang datang, jangan lupa untuk mengambill foto dan video unboxing. Hindari mengeluhkan kondisi isi paket kepada kurir karena kurir hanya menjadi perantara yang bahkan terkadang tidak memiliki kontak penjual.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement