Kamis 14 Apr 2022 01:35 WIB

Ini Saran Ahli bagi Lansia 50 Tahun yang Sudah Dapatkan Booster

'Booster' saat ini disarankan bagi lansia di atas 50 tahun.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
'Booster' saat ini disarankan bagi lansia di atas 50 tahun.
Foto: www.wikimedia.com
'Booster' saat ini disarankan bagi lansia di atas 50 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ahli penyakit menular Amerika Serikat Anthony Fauci memberikan imbauan khusus bagi warga paruh baya yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19. Lebih spesifik lagi, mereka yang sudah mendapat booster.

Anjuran disampaikan Fauci di tengah kembali melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di AS. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), infeksi Covid-19 AS secara keseluruhan mengalami lonjakan lima persen pekan lalu.

Baca Juga

"Saya sarankan Anda mendapatkan suntikan (keempat) jika Anda berusia di atas 50 tahun. Rekomendasi yang sangat jelas," ujar penasihat Gedung Putih terkait Covid-19 itu, dikutip dari laman BestLife Online, Rabu (13/4/2022).

CDC dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) dan CDC telah memperbarui rekomendasi terkait vaksin Covid-19 pada 29 Maret 2022. Pasien dengan kondisi tertentu dianjurkan mendapat suntikan booster kedua.

Mereka adalah orang dewasa yang lebih tua dan individu dengan gangguan kekebalan tertentu. Pilihan booster kedua itu antara lain vaksin Moderna atau Pfizer. Booster kedua bisa didapat minimal empat bulan sejak pemberian dosis booster pertama.

Perdebatan di antara para ahli kesehatan muncul seiring anjuran dari CDC. Hal tersebut membuat banyak orang di kelompok usia yang direkomendasikan menjadi tidak yakin harus mendapat booster kedua atau tidak.

Panduan terbaru CDC tidak secara eksplisit mengatakan orang yang divaksinasi di atas usia 50 harus mendapatkan suntikan lagi. CDC hanya mengatakan orang-orang itu dapat memilih untuk menerima booster kedua.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur CDC Rochelle Walensky menyampaikan booster kedua sangat penting bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Begitu pula mereka yang berusia 50 tahun ke atas dengan kondisi medis tertentu.

"Kondisi medis mendasar meningkatkan risiko penyakit parah akibat Covid-19 dan mereka yang paling mungkin mendapat manfaat dari menerima dosis booster tambahan saat ini," kata Walensky.

Menurut The New York Times, perubahan pedoman CDC merujuk penelitian terbaru di Israel. Studi menemukan bahwa orang yang berusia 60 tahun ke atas dan telah menerima dosis keempat vaksin Pfizer memiliki tingkat infeksi Covid-19 dan penyakit parah yang lebih rendah.

Kondisi itu jika dibandingkan dengan orang yang hanya mendapat tiga dosis vaksin. Namun, studi Israel tidak memasukkan orang yang berusia kurang dari 60 tahun sehingga beberapa ahli masih mempertanyakannya.

"Saya tidak berpikir kami memiliki data untuk orang yang lebih muda, 50 hingga 60 tahun," ucap dokter spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco, Monica Gandhi.

Profesor penelitian kebijakan dan manajemen Kesehatan di Institut Kesehatan Masyarakat Universitas George Washington Milken, Leana S Wen, punya pendapat lain. Menurut dia, individu di atas usia 50 tahun mungkin akan baik-baik saja menunda suntikan dosis keempat.

Dokter darurat itu menekankan bahwa orang berusia antara 50 dan 65 tahun yang dimaksud tidak memiliki masalah medis dan tidak baru terpapar infeksi Omicron. Akan tetapi Wen dan pakar virus lainnya mengakui bahwa ada dua subkelompok tertentu yang perlu lekas mendapat booster kedua.

"Beberapa orang mungkin dapat menunda booster tambahan selama mereka terlindungi dengan baik dari penyakit parah. Yang lain perlu menghindari infeksi apa pun, bahkan infeksi ringan dan tanpa gejala," tutur Wen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement