Ahad 01 May 2022 02:27 WIB

Mengubah Rumah Jadi Berkonsep Berkelanjutan, Mulai dari Mana?

Rumah menggambarkan selera pemiliknya.

Dekorasi rumah dengan dana terbatas (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Dekorasi rumah dengan dana terbatas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitek Mande Austriono membagikan beberapa langkah mudah untuk memulai penerapan rumah berkelanjutan. Rumah dengan konsep berkelanjutan adalah rumah yang hemat energi, sehat untuk lingkungan, menghargai lingkungan sekitar dan nyaman untuk kehidupan berkeluarga.

 

Apakah rumah berkelanjutan harus bergaya minimalis?

Baca Juga

Menurut Mande, gaya sebuah rumah tidak menentukan apakah hunian itu termasuk rumah berkelanjutan. Mande menganalogikan rumah sebagai sebuah kanvas, apa yang digambar di sana disesuaikan dengan selera pelukisnya.

Sama halnya dengan rumah. Pemilik punya kuasa untuk membangun rumah sesuai seleranya, entah itu klasik atau modern dan minimalis. "Yang penting rumah efektif dan efisien, gaya nomor dua," katanya.

Apakah memungkinkan untuk membuat rumah berkelanjutan saat sudah terlanjur punya hunian? Mande menjawab, tentu saja. Sebab, semuanya dimulai dari keinginan seseorang. Jika Anda sudah punya rumah, cobalah mengubah dari area yang paling sering dipakai untuk beraktivitas.

Ruang keluarga relatif lebih mudah untuk diubah, sebab desainnya lebih fleksibel dibandingkan kamar tidur yang umumnya punya ukuran tertentu karena sudah punya perabot "wajib" seperti ranjang dan lemari pakaian. "Kalau sudah berpikir mau buat rumah berkelanjutan, sarannya dari ruang keluarga. Bisa didiskusikan dengan anggota keluarga lain mau bagaimana," katanya.

 

Dia pun berbagi tips untuk membangun rumah berkelanjutan. Dia mengatakan memanfaatkan sinar matahari adalah langkah pertama. 

Sebagai sumber daya alam yang memiliki banyak manfaat, mengorientasikan rumah agar mendapat cahaya matahari dengan maksimal memiliki sejumlah manfaat.

Pemanfaatan cahaya matahari dapat meminimalkan penggunaan lampu di siang hari dan tentunya hemat energi. Selain itu, paparan sinar matahari juga membantu membunuh virus dan bakteri yang ada di sekitar rumah.

Selanjutnya yakni ruang modular. Konsep modular dalam desain ruang dilakukan dengan memanfaatkan sebuah perangkat untuk beberapa fungsi sekaligus. Misalnya menjadikan ranjang sekaligus sebagai lemari.Selain dapat memaksimalkan ruang yang terbatas, penerapan konsep ini juga membutuhkan bahan konstruksi yang minimal. Ini tentu bermanfaat bagi lingkungan sebagai sumber material.

Lalu, bijak memilah sampah. Meski terlihat sederhana, faktanya memilah dan mengolah sampah dari rumah memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tahun 2021, sebanyak 42,3 persen sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga dan 55,5 persen nya adalah sampah sisa makanan, sampah plastik serta sampah kertas atau karton. Membiasakan diri memilah sampah, dan mengurangi sampah makanan menjadi langkah yang perlu segera dilakukan. Selain itu, penting juga menggunakan perangkat rumah tangga yang hemat energi.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement