Rabu 13 Apr 2022 11:53 WIB

Lipoma: Gejala, Penyebab, Jenis, Hingga Metode Pengobatannya

Lipoma adalah benjolan di bawah kulit yang diakibatkan pertumbuhan jaringan lemak

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Lipoma
Lipoma

Faktanya, 1 dari 1000 orang pernah mengidap lipoma. Lipoma adalah benjolan di bawah kulit yang diakibatkan oleh pertumbuhan jaringan lemak. Dunia kedokteran mengklasifikasikannya sebagai tumor jinak atau bersifat non-kanker. 

Lipoma biasanya ditemukan pada orang-orang berusia 40 sampai 60 tahun. Meskipun pada beberapa kasus, lipoma juga dijumpai pada anak-anak. 

Umumnya lipoma tumbuh lebih dekat dengan permukaan kulit (superficial) dan berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Namun, ada pula jenis lipoma yang lebih dalam dari kulit, misalnya di dalam organ tubuh, tulang, atau jaringan otot. 

Baca Juga: Waspadai Gejalanya, Yuk Cari Tahu Apa Itu Kista, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Apa Saja Gejala Lipoma?

Gejala Lipoma

Gejala Lipoma

Kendati dinyatakan tidak berbahaya namun kamu tidak boleh mengabaikan gejala lipoma. Berikut ini merupakan beberapa gejala lipoma yang dapat kamu perhatikan:

  • Terdapat benjolan lembut berbentuk oval tepat di bawah kulit.
  • Benjolan bersifat lunak ketika diraba, serta dapat bergerak saat ditekan.
  • Ukuran benjolan berkisar antara 2 hingga 3cm. Meskipun pada beberapa kasus lipoma dapat tumbuh hingga 10cm namun tidak lebih dari itu.
  • Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika memengaruhi persendian, organ, saraf, atau pembuluh darah.
  • Benjolan tidak berwarna.

Pada kasus tertentu, lipoma juga dapat tumbuh pada organ tubuh atau saraf sehingga tidak dapat dilihat maupun dirasakan. Lipoma jenis ini biasanya dapat memberi tekanan yang menyebabkan gejala-gejala tertentu, tergantung dari letaknya. Misalnya, seseorang dengan lipoma pada usus atau di area usus mungkin akan mengalami mual, muntah, dan sembelit.

Penyebab Lipoma

Nyatanya hingga saat ini dokter belum mengetahui secara pasti apa saja penyebab lipoma. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit lipoma, seperti:

  1. Faktor Keturunan (Genetik)

    Beberapa ahli menyebutkan jika seorang anggota keluarga mengidap lipoma, maka seluruh anggota keluarga tersebut akan lebih berisiko untuk mengidap penyakit tersebut. 

    Ada pula suatu kondisi yang disebut familial multiple lipomatosis yakni kondisi turun-temurun yang menyebabkan beberapa benjolan berisi lapisan lemak terbentuk. 

  2. Penyakit Tertentu

    Jenis penyakit tertentu seperti madelung, sindrom Cowden, sindrom Gardner, adiposis dolorosa juga dapat memicu munculnya benjolan lipoma.

  3. Usia

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, orang berusia 40-60 tahun juga lebih rentan terkena lipoma.

  4. Faktor Lain

    Obesitas, kolesterol tinggi, diabetes, intoleransi glukosa, dan penyakit liver merupakan faktor risiko lain yang dapat memicu timbulnya lipoma dalam tubuh seseorang. 

Jenis-jenis Lipoma

Jenis-jenis lipoma dapat diketahui berdasarkan hasil diagnosis melalui serangkaian pemeriksaan fisik. Apabila dilihat dari penyebab dan isi benjolannya, maka lipoma dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:

Jenis

Penjelasan

Lipoma Konvensional

Benjolan yang umum dan berisi lemak putih

Hibernoma

Benjolan berisi lemak cokelat atau bukan lemak putih biasa

Fibrolipoma

Benjolan yang berisi jaringan lemak berserat

Angiolipoma

Benjolan yang berisi lemak serta pembuluh darah dalam jumlah besar

Myelolipoma

Benjolan berisi jaringan dan lemak yang menyusun sel darah

Spindle cell lipoma

Benjolan berisi lemak dengan sel-sel yang terlihat seperti batang

Pleomorphic lipoma

Benjolan yang berisi lapisan lemak dengan sel-sel yang terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran

Atypical lipoma

Benjolan yang berisi lemak dengan ukuran lebih dalam serta jumlah sel yang lebih besar

Baca Juga: Punya Benjolan di Pergelangan Tangan atau Kaki? Mungkin Itu Kista Ganglion

Diagnosis Lipoma dan Waktu Terbaik untuk Memeriksakan Diri

Diagnosis Lipoma

Diagnosis Lipoma

Diagnosis penyakit lipoma biasanya melibatkan serangkaian pemeriksaan fisik, seperti biopsi, X-ray, CT scan, dan MRI. 

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa benjolan yang muncul bukanlah tumor ganas, seperti liposarcoma. Liposarcoma adalah kanker yang muncul pada jaringan lemak di seluruh tubuh. 

Oleh sebab itu, sebaiknya kamu segera pergi ke dokter untuk memeriksakan diri setelah kamu menyadari adanya benjolan pada tubuh. Karena lipoma biasanya tidak berbahaya, maka dokter tidak akan langsung menyarankan prosedur pengangkatan. Namun, kamu harus tetap memeriksakan diri secara rutin untuk melihat proses pertumbuhannya.

Metode Pengobatan Lipoma

Terdapat tiga pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi lipoma, antara lain:

  1. Prosedur Operasi

    Pengobatan lipoma yang paling umum dilakukan ialah melalui prosedur pengangkatan atau operasi. Pengobatan ini biasanya disarankan oleh dokter apabila:

    • Benjolan yang tumbuh merupakan kanker berdasarkan hasil biopsi.
    • Benjolan tumbuh dengan cepat atau berukuran lebih dari 2cm.
    • Benjolan menyebabkan ketidaknyamanan atau terasa sakit.
    • Adanya benjolan yang mengganggu fungsi normal tubuhmu. Misalnya lipoma tumbuh pada permukaan organ dalam atau jaringan otot.
    • Dapat memicu stress, kurang percaya diri, atau alasan lain yang berkaitan dengan kecantikan.
    • Dokter tidak dapat mengidentifikasi secara pasti jenis benjolan yang timbul, apakah tumor yang berbahaya atau tidak.

    Pengobatan lipoma melalui operasi biasanya dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada kulit lalu mengeluarkan lemak dengan cara memerasnya. 

    Kamu tidak perlu mengkhawatirkan betapa menyakitkannya prosedur operasi tersebut karena dokter akan memberikan suntikan anestesi sebelumnya.

  2. Liposuction atau Sedot Lemak

    Pada kasus lipoma berukuran besar atau lebih dari 2cm, biasanya dokter akan lebih menyarankanmu untuk melakukan pengobatan melalui liposuction atau sedot lemak.

    Liposuction dilakukan dengan cara membuat sayatan pada benjolan lalu memasukkan tabung tipis berongga yang disebut kanula melalui sayatan tersebut. Tabung tipis tersebut berfungsi untuk menyedot massa sel lemak keluar dari tubuh. 

    Prosedur ini umumnya dilakukan untuk mengurangi lemak yang menumpuk pada lapisan kulit. 

  3. Suntikan Steroid

    Prosedur pengobatan terakhir dapat dilakukan melalui suntikan steroid. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk mengecilkan ukuran lipoma. 

    Namun berbeda dari dua prosedur sebelumnya, suntik steroid tidak dapat mengangkat atau menghapus sepenuhnya benjolan dari tubuh. 

    Selain pengobatan yang dilakukan oleh dokter, kamu juga dapat melakukan pengobatan secara mandiri di rumah. Bagaimana caranya?

    • Lakukan pengecekan secara rutin terhadap lipoma. Pengecekan tersebut dapat dilakukan dengan cara memantau perkembangan ukuran benjolan. Apakah benjolan tersebut memerah, mengalami pembengkakan, atau mengeras. 
    • Laporkan secara rutin hasil pengecekan kamu pada dokter. Pastikan kamu mengikuti anjuran dokter untuk melakukan proses pengecekan ini. 
    • Terakhir, apabila dokter menuliskan resep obat untuk dikonsumsi maka pastikan kamu mengonsumsi obat tersebut sesuai dosisnya.

Benjolan Lemak yang Tidak Boleh Diabaikan

Nah, itulah beberapa informasi terkait lipoma dan bagaimana cara pengobatannya. Kendati tidak berbahaya, namun jika kamu memiliki benjolan lemak di bawah kulit, maka kamu tidak boleh meremehkannya. Segera kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Baca Juga: Sarang Semut Papua, Tanaman Khas yang Dipercaya Manjur Obati Kanker Serta Tumor

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement