REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Persiapan setiap ibu menyusui untuk berpuasa berbeda tergantung usia bayi dan beragam kondisi lainnya. Demikian diungkapkan dokter umum konselor laktasi Nabila Rahmania.
Dikutip dari keterangan resmi pada Jumat (1/4/2022), Nabila menerangkan ibu yang menyusui bayi kembar dan ibu yang sedang menyusui secara eksklusif akan memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar dibandingkan ibu yang menyusui si kecil yang sudah dalam masa MPASI. "Karenanya sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu menyusui berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter spesialis anak terlebih dahulu," jelasnya.
Menurut penelitian, berpuasa sebenarnya tidak menghambat pertumbuhan pada bayi ASI eksklusif. Namun, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa. Berikut beberapa kiat bagi ibu menyusui agar kuat berpuasa:
1. Minum yang Cukup
Pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup sekurangnya dua liter. Penuhilah kebutuhan cairan harian dengan minum sedikit tapi sering antara buka puasa dan sahur. Hindari minum terlalu banyak dalam sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justru akan membuat ibu sering buang air kecil dan menjadi haus lebih cepat.
2. Pilih Makanan Bergizi
Saat sahur, pilihlah makanan dengan gizi seimbang yang mencakupi protein dan karbohidrat kompleks. Tujuannya adalah agar ibu menyusui mendapat energi cukup untuk menjalankan puasa selama seharian penuh.
3. Segera Berbuka
Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya dengan mengonsumsi kurma. Ibu juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasi.
4. Hands-on Breastfeeding
Let down reflex (LDR) dapat melambat saat berpuasa. Ibu dapat menanganinya dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung untuk membantu aliran ASI lebih deras sehingga anak dapat puas lebih cepat.
5. Menjaga Produksi ASI
Saat memompa ASI, beberapa ibu kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya. Meskipun demikian, ibu harus tetap tenang. Ingat prinsip pasokan dan permintaan. Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat. Pastikan anak menyusui on demand secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan.
6. Semua Butuh Waktu
Biasanya membutuhkan beberapa hari atau minggu bagi tubuh ibu dan anak menyesuaikan terhadap rutinitas puasa di bulan Ramadhan. "Kapan pun saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa," kata Nabila.
Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi tubuhnya serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa. Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga.