Jumat 01 Apr 2022 01:15 WIB

Peneliti Peringatkan Mikroplastik di Tubuh Manusia Bisa Picu Tumor

Mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia seperti lewat pernapasan dan pencernaan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas memilah botol plastik di Rumah Kompos Rungkut Kidul, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). Masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia bisa berdampak kepada kesehatan termasuk dapat memicu tumor. Ilustrasi.
Foto: Antara/Rizal Hanafi
Petugas memilah botol plastik di Rumah Kompos Rungkut Kidul, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). Masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia bisa berdampak kepada kesehatan termasuk dapat memicu tumor. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia bisa berdampak kepada kesehatan termasuk dapat memicu tumor. Hal ini diungkapkan peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) Eka Chlara Budiarti.

Ketika dihubungi Antara dari Jakarta pada Kamis (31/3/2022), Chlara mengatakan mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia seperti lewat pernapasan, pencernaan, dan paparan terhadap benda plastik yang sudah mengalami pelapukan. "Itu kan benda asing dan tidak bisa dimetabolisme sama tubuh. Sedangkan mikroplastik ini bahan sintetis, benda asing, dan di tubuh itu akan terendap dan lama kelamaan juga bisa membuat iritasi karena itu benda asing," katanya.

Baca Juga

Eka mengatakan partikel plastik yang berukuran kecil, bahkan terdapat yang berukuran nanometer, dapat terserap tubuh setelah terjadinya pelapukan pada benda-benda berbahan plastik. Bahkan polusi mikroplastik juga sudah ditemukan di dalam darah manusia.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Environment International melaporkan dari sampel darah 22 orang ditemukan partikel plastik dari hampir 80 persen orang yang diuji. Setengah dari sampel darah yang diuji mengandung plastik PET, bahan yang populer digunakan untuk kemasan minuman. Sementara sepertiga dari sampel ditemukan polistirena, bahan yang banyak digunakan untuk kemasan makanan.

Pengendapan di dalam tubuh bisa memberikan dampak dari yang ringan seperti peradangan sampai dengan dapat berpotensi menjadi pemicu kanker. "Kalau lama dibiarkan itu juga bisa menjadi pemicu, karena peradangan memicu timbulnya tumor sampai jadi kanker," jelasnya.

Selain itu, mikroplastik juga dapat mengikat senyawa lain yang ketika masuk ke dalam tubuh dapat ikut terserap oleh badan manusia. "Jadi tidak hanya mikroplastiknya yang berbahaya tapi juga membawa penumpang yang berbahaya juga," ujar Eka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement