Kamis 24 Mar 2022 21:16 WIB

TBC akan Berakibat Fatal Bila tidak Ditangani

Selain paru-paru, TBC juga menyerang ginjal, tulang belakang, dan otak.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ilham Tirta
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Dokter Spesialis Paru pada RSUD Padang Panjang, dr Yenny Muchtar mengatakan, Tuberkulosis (TB) atau TBC adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Menurut Yenny, TBC akan berbahaya bila tidak cepat ditangani. "Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah," kata Yenny, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga

Menurut laporan penemuan dan pengobatan pasien TBC, Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, pada tahun 2021 ada 141 pasien baru.

Yenny menjelaskan, penularan TBC terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. Karena itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC.

Ia menambahkan, TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari tiga pekan yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada , dan berkeringat di malam hari.

Pengobatan TBC adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari dokter. Ia menyebut TBC dapat dicegah dengan vaksin Bacillus Calmette–Guérin (BCG). Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia dua bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan memakai masker saat berada di tempat ramai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement