Punya rumah, ruko, atau apartemen yang mau dijual? Tak perlu pusing, pasalnya properti yang dimiliki bisa terjual dengan cepat asal teknik pemasarannya tepat. Apalagi kalau tidak menggunakan iklan properti, baik di majalah, sosial media, atau brosur.
Iklan yang dipasang tentu harus menarik. Berikut beberapa tips membuat iklan menarik yang bisa Anda lakukan.
1. Pasang di situs iklan properti
Tips pertama adalah memasang iklan tersebut di situs jual beli properti. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa situs properti yang bisa dijadikan bahan pertimbangan. Sebaiknya pilih yang terpercaya dan paling sering dikunjungi masyarakat, jadi jumlah insight-nya banyak.
Dengan pemasaran online, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mencetak majalah, brosur, atau pamflet tertentu. Jauh lebih hemat, kan?
2. Pasang harga terbaik
Setiap properti memiliki harga yang berbeda, tergantung jenis, ukuran, model, dan lokasinya. Jika ukuran properti luas, lokasinya strategis, desainnya minimalis, kamu bisa memasang harga yang lebih tinggi. Dengan catatan properti masih terawat dengan baik.
Baiknya lagi kalau mau meluangkan waktu untuk membandingkan harga properti di lokasi sekitar dengan luas dan model yang hampir sama. Tujuannya untuk menghindari harga yang terlalu mahal, sehingga properti cepat laku.
3. Tentukan segmen pasar
Sebelum menjual properti, penting untuk menentukan segmen pasar. Artinya di level ekonomi berapa rumah tersebut akan laku karena tidak semua orang sanggup membeli rumah.
Selain dari kelas ekonomi, perhatikan juga kebutuhan calon pembeli. Apakah properti cocok bagi orang yang sudah berkeluarga atau masih single? Dengan mengetahui segmen pasar, konsep iklannya semakin efektif dan efisien.
4. Tuliskan deskripsi dengan jelas
Jangan lupa menuliskan deskripsi properti saat menjualnya. Mulai dari ukuran, jumlah kamar tidur, kamar mandi, lokasi, dan fitur lainnya yang ada di dalam rumah. Pokoknya dalam sesi ini, kamu bisa menjelaskan semua informasi yang dibutuhkan oleh calon pembeli.
Tulis deskripsi sesuai dengan realita dan kondisi properti yang sebenarnya. Bila perlu lengkapi dengan gambar di beberapa bagian sebagai gambaran bagi calon pembeli. Tidak perlu melebih-lebihkan deskripsi atau terlalu banyak mengedit karena biasanya pembeli akan melihat langsung ke lokasi kalau seandainya tertarik.
Baca Juga: 9 Tips Cerdas saat Negosiasi dengan Penjual Rumah
5. Sediakan virtual tour
Untuk memberikan gambar yang lebih jelas terkait properti, sertakan pula fitur virtual tour. Fitur ini berupa video singkat yang menunjukkan bagian-bagian properti dan dapat diakses lewat link, akun sosial media, atau Youtube.
Pastikan teknik merekam videonya bagus dengan pencahayaan yang pas, sehingga calon pembeli bisa mendapatkan feel properti tersebut. Dengan demikian, proses penjualan semakin dekat dengan tahap deal.
6. Tata letak iklan harus efektif
Sama seperti saat mendekor kamar pribadi, membuat iklan, harus memperhatikan tata letaknya dengan baik agar kelihatan menarik. Kamu harus posisi yang pas untuk gambar, deskripsi, video, maupun link yang hendak disematkan di dalam iklan.
Tata letak yang bagus akan menambah daya tarik iklan, jadi membuat orang yang melihat semakin penasaran dengan kondisi asli properti. Alhasil, peluang terjualnya properti semakin besar daripada yang dibayangkan.
7. Cantumkan kontak yang bisa dihubungi
Jangan biarkan kerja keras untuk membuat iklan sia-sia karena kesalahan kecil, ya! Setelah pembuatan iklan selesai, waktunya mencantumkan nomor handphone yang bisa dihubungi. Entah itu nomor kamu, pasangan, atau keluarga terdekat.
Agar kesannya lebih profesional, kamu bisa tambahkan alamat email atau nama akun sosial media properti yang hendak dijual. Jika tiba-tiba ada orang yang lagi cari rumah, maka bisa langsung menghubungi kontak tersebut tanpa harus bertanya kepada tetangga di sekitar.
8. Minta bantuan orang terdekat
Untuk mempercepat proses penjualan properti, baiknya lagi kalau meminta bantuan orang-orang terdekat. Sebut saja keluarga, sahabat, rekan kerja, atau tetangga dekat. Barangkali salah satu dari teman, rekan, atau kenalan mereka sedang mencari properti.
Asal niatnya baik, orang lain pasti mau menolong. Apalagi kalau kamu memberikan upah atas jerih payah mereka dalam mencari pembeli, pasti semakin semangat. Kuncinya satu, yaitu jangan malu meminta tolong.
Baca Juga: Ciri-Ciri Agen Properti Nakal yang Perlu Diwaspadai
9. Perhitungkan keuntungan
Sama seperti memasang iklan di media cetak, pemasangan iklan online juga membutuhkan biaya yang bisa disesuaikan dengan budget. Mulai dari yang harganya murah sampai mahal, tergantung popularitas platform online yang digunakan untuk mengiklankan properti.
Pastikan biaya iklan kurang dari 5% dari keuntungan penjualan. Jadi, keuntungan tersebut bisa digunakan sebagai modal untuk membeli properti baru tanpa harus menombok.
10. Perbaiki kualitas iklan
Jika properti tak kunjung laku selama jangka waktu yang sudah ditentukan, itu artinya ada yang salah dari iklan tersebut. Coba luangkan waktu untuk mengamatinya kembali, lalu memperbaiki bagian yang menurut kamu kurang menarik. Entah itu gambarnya, tata letaknya, atau judul iklannya.
Kamu bisa cari contoh iklan properti yang sudah laku, lalu meniru bagian yang menarik tanpa harus menghilangkan jati diri iklan sendiri.
Menjual Properti Memang Butuh Waktu
Mengingat harganya mahal, wajar saja kalau menjual properti butuh waktu yang lebih lama. Jadi, jangan putus asa kalau propertinya tidak laku-laku apalagi kalau sudah menerapkan tips-tips jitu menjual properti. Bersabarlah sampai dipertemukan dengan calon pembeli.
Baca Juga: Mau Jual Rumah yang Masih KPR? Cobalah Cara Ini