Senin 21 Mar 2022 00:45 WIB

Studi: Anak Penyintas Covid-19 Picu Antibodi, Berapa Lama?   

Studi menyebut terbentuknya antibodi untuk anak penyintas Covid-19

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nashih Nashrullah
Ilutrasi vaksinasi anak cegah Covid-19. Studi menyebut terbentuknya antibodi untuk anak penyintas Covid-19
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Ilutrasi vaksinasi anak cegah Covid-19. Studi menyebut terbentuknya antibodi untuk anak penyintas Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak yang pernah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi alami yang bertahan setidaknya selama tujuh bulan. Studi dari The University of Texas ini diterbitkan dalam jurnal Pediatrics.

Untuk penelitian ini, tim peneliti memeriksa data dari 218 anak berusia antara lima hingga 19 tahun di seluruh negara bagian Texas, Amerika Serikat.

Baca Juga

Semua peserta terdaftar dalam survei Texas CARES yang dimulai pada Oktober 2020 untuk menilai status antibodi Covid-19 di antara populasi orang dewasa dan anak-anak di Texas.

Para sukarelawan yang mendaftar untuk penelitian ini melakukan tiga pengambilan darah terpisah.

Sampel dikumpulkan sebelum peluncuran vaksin dan selama varian Delta dan Omicron. Hingga saat ini, para peneliti telah menyelesaikan tiga fase penelitian yang berbeda.

Untuk anak-anak, ditemukan bahwa 96 persen dari mereka yang pernah terinfeksi Covid-19 terlepas dari status keparahan penyakit, dilaporkan memiliki antibodi hingga tujuh bulan kemudian. Tetapi lebih dari setengah sampel (58 persen) antibodinya hilang pada fase penelitian ketiga atau terakhir.

“Temuan ini penting karena informasi yang kami kumpulkan dari anak-anak yang terinfeksi Covid-19 semuanya sama, baik mereka tidak bergejala atau bergejala parah saat memiliki virus. Kondisi anak seperti obesitas atau tidak, jenis kelamin juga tidak berpengaruh,” kata peneliti studi, Sarah Messiah, seperti dilansir dari Times Now News, Ahad (20/3/2022).

Peneliti menjelaskan bahwa studi ini dilakukan bertujuan untuk memahami dampak virus corona baru pada anak-anak. Mengingat saat ini, lebih dari 14 juta anak di Amerika Serikat pernah terinfeksi Covid-19.  

 

Sumber: timesnownews  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement