REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Sri Wahyuningsih mengatakan, kebahagiaan harus dimaknai secara luas. Kebahagiaan tidak melulu terkait dengan prestasi akademik, misalnya.
"Sejatinya, kebahagiaan harus dimaknai lebih luas, tidak karena prestasi akademik atau kemampuan finansial, tapi semua yang bangkit dari diri sendiri," kata Sri dalam konferensi pers daring, Jumat (18/3/2022).
Sri mengajak para orang tua dan pengasuh untuk keluar dari pengertian bahagia yang sempit, kemudian mengajari generasi muda tentang arti kebahagiaan yang sebenarnya dengan cara memaknai hal yang terjadi dalam hidup secara lebih positif. Berdasarkan survei daring terhadap 2143 responden dewasa pada Februari 2022 dari Personal Growth, 61 persen orang tua di Indonesia beranggapan bahwa prestasi akademik anak di sekolah berkontribusi penting untuk kebahagiaannya.