Jumat 18 Mar 2022 19:48 WIB

Pakar: Peralatan Kesehatan di RS Indonesia tak Kalah dari Negara Tetangga

Peralatan kesehatan yang ada di RS Indonesia tak kalah dari Malaysia atau Singapura.

Peralatan kesehatan yang ada di RS Indonesia tak kalah dari Malaysia atau Singapura.
Foto: reuters
Peralatan kesehatan yang ada di RS Indonesia tak kalah dari Malaysia atau Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH mengatakan bahwa peralatan kesehatan di rumah sakit Indonesia sudah sebanding dengan yang ada di negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Menurut Prof Ari, alat-alat medis yang masuk ke Indonesia sama dengan yang berada di luar negeri, bahkan beberapa rumah sakit juga sudah memiliki peralatan berteknologi terkini.

"Kadang-kadang ketika orang bilang di Singapura lebih baik, saya bilang enggaklah. Ketika teknologi ini datang, teknologi di Singapura dan Malaysia juga baru datang, jadi jangan bilang kalau rumah sakit di Indonesia itu alatnya ketinggalan," ujar Prof Ari ditemui dalam jumpa pers di RSUI, Depok, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga

Dalam menerima teknologi terbaru untuk bidang medis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Prof Ari menyebutkan, setidaknya ada tiga hal utama yang harus jadi bahan pertimbangan.

"Kalau bicara soal teknologi, tentu hal pertamanya adalah soal keamanan. Kedua, penggunaannya yang sederhana dan ketiga adalah terlibat dalam risetnya," kata Prof Ari.

Prof Ari menyebutkan bahwa para dokter di Indonesia biasanya terlibat dalam riset-riset dari teknologi terbaru di bidang medis. Salah satu teknologi di bidang kesehatan adalah mobile digital X-ray dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yakni FDR Nano.

Prof Ari mengatakan bahwa penggunaan AI dalam bidang teknologi sangat membantu para dokter untuk penegakan diagnosis. Terlebih lagi jika terdapat diagnosis sebelumnya yang telah tersimpan.

"AI ini akan memudahkan seseorang dokter dalam penegakan diagnosis. Karena ketika gambar ini muncul dan langsung di screen oleh data sebelumnya, maka akan muncul ini kemungkinannya apa. Saya sebagai seorang endoskopi saya juga suka buka buku untuk mencocokkan ini, tapi karena udah ada teknologi ini jadi lebih mudah," kata Prof Ari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement