REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moderna Inc. meminta otorisasi penggunaan darurat dengan regulator kesehatan Amerika Serikat (AS) untuk suntikan penguat (booster) Covid-19 kedua untuk semua orang dewasa. Booster kedua ini dipicu lonjakan kasus di beberapa bagian dunia memicu kekhawatiran gelombang lain.
Dilansir dari Arab News pada Jumat (18/3/2022), permintaan perusahaan itu muncul beberapa hari setelah Pfizer Inc. dan mitranya di Jerman, BioNTech SE, mengajukan aplikasi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Pfizer meminta izin penggunaan darurat untuk suntikan kedua vaksin Covid-19 mereka untuk orang berusia 65 tahun ke atas.
Moderna mengatakan permintaannya mencakup semua orang dewasa di atas usia 18 tahun. Dengan permintaan ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan penyedia layanan kesehatan dapat menentukan penggunaan yang tepat dari dosis penguat tambahan vaksinnya.
"Termasuk untuk mereka yang berisiko lebih tinggi Covid-19 karena usia atau penyakit penyerta," kata Moderna.
Moderna tanpa secara khusus mengomentari efektivitas suntikan keempat mengatakan pengajuannya sebagian didasarkan pada data yang baru-baru ini diterbitkan di Amerika Serikat dan Israel menyusul munculnya varian omicron.
Pejabat kesehatan AS, termasuk ahli penyakit menular terkemuka Dr. Anthony Fauci, telah meningkatkan prospek suntikan keempat, terutama untuk orang tua dan untuk mempersiapkan kemungkinan lonjakan kasus lain.
Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bahwa kemanjuran vaksin berkurang dari waktu ke waktu. Suntikan ketiga membantu memulihkan kemanjurrannya namun CDC belum merilis data komprehensif berdasarkan usia atau status kesehatan untuk mendukung kasus tersebut.