REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Terpilih Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 di tingkat dunia belum 70 persen hingga Rabu (16/3/2022). Padahal, vaksin Covid-19 jadi salah satu perlindungan individu (personal protection).
"Cakupan vaksinasi Covid-19 di dunia belum 70 persen. Ini berbeda dengan beberapa daerah di Indonesia sudah lebih dari 100 persen," ujar Adib saat mengisi konferensi virtual bertema 'Pandemic to Endemic, Apa yang Harus Bunda Siapkan untuk Keluarga dan Buah Hati?', Rabu (16/3/2022).
Namun, Adib tak menyebutkan daerah dengan cakupan vaksinasi 100 persen tersebut. Ia menambahkan, sebenarnya cakupan vaksinasi Covid-19 jadi prestasi buat Indonesia karena artinya proteksi individu sudah dilakukan sehingga cakupan ini bisa membatasi terjadinya angka kesakitan dan diharapkan mengurangi angka kematian.
"Kalau bisa mengupayakan proteksi personal dengan protokol kesehatan dan vaksinasi," kata Adib melanjutkan.
Asspek lingkungan juga harus diperhatikan seperti ventilasi. Kemudian kalau berada di ruang tertutup seperti kantor harus menjaga jarak.
"Artinya berbicara mengenai meningkatkan kesehatan lingkungan harus dilakukan di segala aspek, termasuk rumah tangga," ujarnya.
Adib mengatakan, masyarakat juga harus melakukan perlindungan personal. Kemudian, pemerintah melakukan proteksi publik (public protection). Ia menyebutkan, upaya yang harus dilakukan manusia yaitu proteksi dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi. Ini harus dilakukan untuk menghadapi agent yang tidak dapat diintervensi yaitu Covid-19 yang merupakan virus RNA yang pasti akan bermutasi. Sebagai makhluk hidup, dia melanjutkan, Covid-19 akan beradaptasi dengan melakukan mutasi.
"Sehingga tentunya harus ada upaya yang dilakukan oleh host atau manusia dengan proteksi protokol kesehatan. Ini termasuk jangan lupa vaksinasi yang jadi personal protection," katanya.