REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Apabila ada olah raga bergengsi yang masih digemari banyak orang saat pandemi atau PPKM barangkali salah satunya adalah golf. Olah raga yang selama ini identik digunakan sebagai sarana melobi ini ternyata mulai digemari kaum milenial.
Mereka menyukai olah raga gol karena dilakukan ditempat terbuka dibawah sinar terik matahari. Selain itu antar pemain juga berlaku jaga jarak dan perlengkapan yang ada seperti stik golf, bola dan lainnya dibawa sendiri. "Golf kini banyak disukai kalangan milenial, salah satunya makin bertambahnya sarana driving range," kata Wisnu Sanjaya, Direktur PT Leonian Golf Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/3/2022).
Meski diakuinya untuk mensosialisasikan golf ke masyarakat bukan sebagai olah raga mewah masih perlu waktu. Namun baginya semakin banyak milenial yang menggemari olah raga golf, akan membuat olah raga ini akan lebih diterima masyarakat luas. "Dulu milenial sekitar 5 persen, kini sudah sekitar 30 persen milenial bermain golf," kata Wisnu.
Alasan mereka bermain golf selain dianggap lebih kecil risiko tertular Covid-19 juga karena ajakan teman dan melobi. Citra olah raga golf sebagai sarana melobi para petinggi perusahaan memang sudah sejak lama merebak. Pasalnya saat bertemu petinggi perusahaan di kantor, waktunya sangat terbatas. Sedangkan untuk bermain golf seseorang perlu waktu rata-rata 4 jam dalam sehari.
Menurut Suharsono, pegolf senior, pandemi Covid-19 telah merubah banyak kebiasaan orang dalam berolah raga. Tidak sedikit dari mereka yang menekuni olah raga golf. Semakin banyak generasi milenial yang menekuni golf akan berdampak pada industri turunan terkait.
Soal mahalnya harga perlengkapan golf, bagi Suharsono hal itu bersifat relatif. Tidak sedikit anggota masyarakat yang memiliki beragam jenis sepeda yang berharga hingga puluhan juta perunitnya. "Apapun olah raganya, kalau sudah fokus, harga bukan masalah," katanya.
Sebagai contoh salah satu produk stik golf terbaru merek Callaway Rogue ST 22 yang sedang dipasarkan, harganya mencapai Rp 8 jutaan perbuahnya. Angka tersebut dinilai masih wajar karena masih ada merek yang sama dengan harga lebih tinggi. Acara peluncuran tersebut menuai sambutan positif kalangan pegolf, terbukti sedikitnya 70 pegolf hadir untuk mencoba keunggulan produk baru tersebut. "Buat saya mau pakai merek apapun yang penting orang mau main golf," kata Wisnu.