Selasa 15 Mar 2022 12:10 WIB

Anak Positif Covid-19 Ayah-Ibu Negatif, Isolasi Mandirinya Seperti Apa?

Ayah-ibu ada yang terpikir membiarkan dirinya tertular saat anaknya positif Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak menjalani tes Covid-19. Orang tua tidak dianjurkan untuk sengaja membuat dirinya tertular ketika anaknya positif Covid-19 agar bisa menemani isoman.
Foto: www.freepik.com.
Anak menjalani tes Covid-19. Orang tua tidak dianjurkan untuk sengaja membuat dirinya tertular ketika anaknya positif Covid-19 agar bisa menemani isoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika anak terinfeksi Covid-19, belum tentu ayah dan ibunya juga terinfeksi. Perbedaan ini sering kali memicu dilema tersendiri ketika anak, terlebih yang masih berusia sangat kecil, harus menjalani isolasi mandiri (isoman).

Sebagai "jalan pintas", tak jarang orang tua berpikir untuk membiarkan diri tertular Covid-19 dari anak mereka. Terlebih, di tengah gelombang omicron ini gejala yang muncul biasanya ringan seperti flu biasa.

Baca Juga

"Anak kena (Covid-19), ibu bapak tidak. Ya Sudah sekalian saja. Itu menurut saya kurang tepat," jelas dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi dan tropis anak dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari SpA(K) MTropPaed, dalam virtual small group media discussion bersama RS Pondok Indah Group, dikutip Senin (14/3/2022).

Meski banyak kasus infeksi omicron yang hanya memunculkan gejala ringan, ada pula kasus yang berakhir dengan gejala berat hingga kematian. Ringan atau beratnya gejala Covid-19 yang disebabkan infeksi Omicron ini tak ada yang bisa memprediksi.

"Tidak ada yang bisa meramal, tidak ada yang bisa tahu, tidak ada alat untuk mendeteksi apakah akan sakit ringan atau berat, lebih baik jangan sakit, lebih baik kebal sebelum sakit (dengan vaksinasi)," ungkap Prof Hinky.

Prof Hinky menganjurkan agar orang tua yang negatif Covid-19 tetap menjalani berbagai protokol kesehatan di rumah selama merawat anak mereka. Hal lain yang juga dianjurkan Prof Hinky adalah meminimalisasi kontak dengan anak.

Artinya, bila di rumah ada ayah dan ibu, hanya salah satu saja yang sebaiknya berkontak dengan anak selama anak sakit. Sebagai contoh, hanya ibu saja yang berkontak dengan anak penderita Covid-19 untuk memenuhi berbagai kebutuhan anak selama isolasi mandiri.

Dengan begitu, ayah masih bisa beraktivitas keluar rumah bila ada hal-hal yang diperlukan dalam menunjang kesembuhan anak dan juga kehidupan keluarga sehari-hari. "Jangan ayah dan ibu disatuin (dengan anak yang Covid-19)," ungkap Prof Hinky.

photo
Panduan Batasan Pasien Covid-19 Selesai Jalani Isoman - (Republika)

Bila anak yang terinfeksi Covid-19 masih bayi, Prof Hinky mengatakan pemberian ASI masih bisa dilakukan. Yang terpenting, ibu menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum serta setelah memberikan ASI.

Selain itu, pemberian ASI sebaiknya dilakukan di ruangan terbuka atau sambil membuka jendela. Akan lebih baik bila ibu sudah vaksinasi Covid-19.

Situasi yang berlawanan juga bisa terjadi, di mana ayah dan ibu positif Covid-19 sedangkan anak negatif Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, sebagian orang tua mungkin akan menitipkan anak ke kakek dan nenek mereka yang tinggal di rumah berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement