Menurut Nature, ini merupakan studi pertama yang memberikan estimasi kematian berlebih di dunia terkait Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga akan mempublikasikan analisis terkait estimasi kematian berlebih pada akhir Maret 2022.
Peneliti Haidong Wang yang juga seorang ahli demografi dan kesehatan populasi dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak upaya untuk memisahkan kematian yang disebabkan oleh Covid-19 dengan penyebab lain yang bukan merupakan dampak langsung dari pandemi.
Di sisi lain Wang juga menyoroti adanya beberapa perselisihan mengenai angka yang digunakan dalam studinya. Terkait hal ini, Wang mengatakan penggunaan model dan teknik yang berbeda akan memproduksi hasil yang berbeda.
Sebagai contoh, Johns Hopkins Coronavirus Resource Center mengestimasi ada 6.038.343 kematian Covid-19 sejak 2020. Meski begitu, ada pula studi lain yang menggunakan variabel berbeda tetapi mendapatkan hasil yang sangat mirip dengan studi yang dilakukan Wang.
Model dari The Economist, misalnya, melaporkan estimasi dunia yang sangat mirip dengan studi yang dilakukan Wang. Padahal, studi Wang menggunakan 15 variabel , sedangkan model The Economist menggunakan lebih dari 100 variabel untuk mengestimasi excess mortality.