Kamis 03 Mar 2022 07:32 WIB

Prajurit Kopassus Turun Gunung Bantu Korban Banjir di Serang

Sejumlah wilayah masih tergenang banjir di wilayah Serang

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Kawasan Masjid Agung Kesultanan Banten tergenang banjir di Kasemen, Kota Serang, Selasa (1/3/2022). Banjir di 22 titik yang terdapat di 4 kecamatan tersebut terjadi setelah hujan lebat sejak Senin (28/2) dan dilaporkan sebanyak dua orang meninggal dunia, ratusan warga mengungsi serta puluhan rumah rusak.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Kawasan Masjid Agung Kesultanan Banten tergenang banjir di Kasemen, Kota Serang, Selasa (1/3/2022). Banjir di 22 titik yang terdapat di 4 kecamatan tersebut terjadi setelah hujan lebat sejak Senin (28/2) dan dilaporkan sebanyak dua orang meninggal dunia, ratusan warga mengungsi serta puluhan rumah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG—  Komandan Grup 1 Kopassus Kolonel Inf I Gede Putra Yasa menerjunkan personel ke lokasi bencana untuk membantu para korban banjir di wilayah Serang, Banten pada Rabu.

"Pasca-terjadinya bencana banjir pada hari Selasa (1/3), Grup 1 Kopassus kembali mengadakan kegiatan tanggap bencana banjir wilayah seputaran Serang dengan menerjunkan 51 orang personel ke wilayah kawasan Kasemen," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan sejumlah personil dari beberapa satuan Kopassus bersama jajaran instansi terkait telah turun ke lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.

Menurut dia, saat ini masyarakat membutuhkan air bersih untuk minum serta beberapa kebutuhan bahan makanan. Oleh karena itu, Grup 1 Kopassus berencana melaksanakan kegiatan sosial untuk membantu kesulitan masyarakat selama dalam pengungsian.

"Kami akan selalu membantu masyarakat di tengah kondisi pascabanjir saat ini. Kami juga sedang menyiapkan beberapa kebutuhan bagi masyarakat yang terdampak banjir," ujarnya.

Dia berkomitmen Grup 1 Kopassus akan selalu siap dan sigap serta tanggap terhadap perkembangan kondisi lingkungan sekitar dan membantu mengatasi kesulitan masyarakatpascabencana. 

"Tentu kita akan berkomitmen untuk terus membantu para korban banjir, khususnya bagi masyarakat terdampak bencana di wilayah Serang," kata dia. 

Sebanyak tiga orang warga dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya dinyatakan hilang pada kejadian banjir di Kota Serang, Banten, hingga Rabu (2/3/2022) pukul 16.00 WIB. Selain itu, ribuan KK terdampak banjir.  

Sementara itu Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Pemanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan sebanyak 2.413 KK yang tinggal di 2.413 rumah masih terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50-200 sentimeter. 

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mencatat, wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang. Kemudian Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen.

 Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan. Berikutnya adalah Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya. 

Berdasarkan pantauan tim BPBD Kota Serang, dia melanjutkan, kondisi banjir saat ini masih bertahan. Namun TMA di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang sudah mulai surut. Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan langkah-langkah yang berorientasi pada penyelamatan, evakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan dasar.

"Sementara itu, kebutuhan dasar yang mendesak antara lain makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak pakai, selimut, obat-obatan/P3K, perlengkapan mandi, popok bayi dan pembalut wanita," katanya Rabu.

Sementara itu, BNPB juga mencatat banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten pada Selasa (1/3) malam. Banjir yang terjadi pascahujan dengan itensitas tinggi itu telah merendam 16 desa dengan tinggi muka air (TMA) antara 50 hingga 150 sentimeter.   

Berdasarkan pendataan sementara terdapat 1.165 KK dan 1.165 unit rumah terdampak banjir tersebut. Sebagian warga terdampak mengungsi pada posko pengungsian yang telah disiapkan oleh BPBD.

Pihaknya mendapatkan laporan dari BPBD Kabupaten Pandeglang bahwa terjadi penurunan debit air yang menggenangi rumah warga di beberapa lokasi pada Selasa (1/3) pukul 21.   

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement