REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memiliki hewan peliharaan di rumah dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang di luar dukungan emosional. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi pendahuluan yang dirilis melalui siaran pers oleh American Academy of Neurology pada Rabu (23/2/2022).
Hasil penelitian ini akan dipresentasikan secara keseluruhan saat Pertemuan Tahunan ke-74 Akademi pada April 2022.
Dilansir di laman Insider studi itu mengungkapkan, pemilik hewan peliharaan yang sudah cukup lama atau senior, memiliki tingkat penurunan kognitif yang lebih lambat dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak memiliki hewan peliharaan, dan mereka yang memiliki peliharaan, seperti binatang berbulu atau bersisik selama lima tahun atau lebih dengan melihat manfaat paling besar untuk kesehatan otak mereka. Sementara anjing dan kucing adalah hewan peliharaan yang paling umum dalam sampel, orang-orang pada penelitian ini juga mengaku merawat binatang lainnya, seperti kelinci, hamster, burung, ikan, dan reptil.
Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan data dari Ilmu Kesehatan dan Masa Pensiun Universitas Michigan. Data itu diperoleh melalui sebuah survei skala besar terhadap para penerima Mediacare. Tujuannya untuk membandingkan skor kognitif pemilik hewan peliharaan dan bukan pemilik hewan peliharaan. Studi awal melibatkan beberapa tes untuk mengevaluasi memori dan kognisi selama periode enam tahun.
Selama masa studi enam tahun, para peserta penelitian berusia sekitar 65 tahun diberi skor pada skala 27 poin berdasarkan kemampuan kognitif mereka. Hasilnya, rata-rata pemilik hewan peliharaan jangka panjang mengalami keterlambatan 1,2 poin dalam penurunan kognitif, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan.
Studi sebelumnya telah menggambarkan hubungan antara kepemilikan hewan peliharaan dan manfaat kesehatan jantung. Antara lain, detak jantung yang lebih rendah dan tekanan darah. Ada kemungkinan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat melindungi diri dari stres, meskipun penelitian belum membuktikan sebab dan akibat langsung.
“Karena stres dapat memengaruhi fungsi kognitif secara negatif, efek penyangga stres potensial dari kepemilikan hewan peliharaan dapat memberikan alasan yang masuk akal untuk temuan kami,” kata penulis studi tersebut sekaligus profesor neurologi di Universitas Michigan, Tiffanny Braley.
“Hewan pendamping juga dapat meningkatkan aktivitas fisik yang bermanfaat bagi kesehatan kognitif,” ujarnya.
Braley dan rekannya juga menemukan bahwa manfaat otak dari memiliki hewan peliharaan sangat kuat terhadap orang dewasa kulit hitam, orang dewasa berpendidikan perguruan tinggi, dan pria. Berdasarkan data demografis dari Ilmu Kesehatan dan Masa Pensiun, pemilik hewan peliharaan pun cenderung memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi.
Sementara itu, menurut Laporan Urusan Kesehatan 2020, orang Amerika Serikat dengan penghasilan lebih rendah cenderung melewatkan kunjungan dokter karena keterbatasan biaya. Sehingga kemungkinan besar kepemilikan hewan peliharaan yang mendorong kesenjangan iini dalam hasil kesehatan.