Kamis 17 Feb 2022 18:45 WIB

Tak Sepakat dengan Luhut Soal Jalan-Jalan, Dokter Paru: Imunitas Setiap Orang Berbeda

Dokter paru ingatkan warga tetap jaga mobilitas karena imunitas tiap orang berbeda.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Calon penumpang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). Dokter paru mengingatkan masyarakat untuk tidak jalan-jalan mengingat imunitas tiap orang berbeda dan masih bisa terkena Covid-19 meski telah mendapatkan vaksinasi dan booster vaksin Covid-19.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Calon penumpang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). Dokter paru mengingatkan masyarakat untuk tidak jalan-jalan mengingat imunitas tiap orang berbeda dan masih bisa terkena Covid-19 meski telah mendapatkan vaksinasi dan booster vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru Fathiyah Isbaniah menyatakan tidak setuju dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal warga yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap, sudah mendapatkan booster, dan tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid) boleh jalan-jalan asalkan mematuhi protokol kesehatan. Ia mengingatkan bahwa imunitas setiap orang berbeda.

"Saya tidak setuju, karena tidak tahu imunitas orang bagaimana, walau sudah divaksinasi, kita tidak tahu derajat risikonya terhadap virus tersebut, apalah terkena yang lemah atau bagaimana, kita tidak tahu," ujar dr Fathiyah dalam konferensi pers secara daring, dikutip Kamis (17/2/2022).

Baca Juga

Di samping itu, dr Fathiyah menilai, saat ini Indonesia juga belum memasuki puncak kasus gelombang ketiga. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk harus tetap selalu waspada.

"Kalau dibilang gelombang tiga sudah dilewati, belum ya. Untuk katakan sudah melewati itu menurut saya tidak benar. Kita perlu data epidemologik untuk bisa katakan hal itu," kata dr Fathiyah yang juga ketua Divisi Infeksi di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

Menurut dr Fathiyah, kondisi saat ini belum bisa dibilang ringan atau baik-baik saja. Sebab, jika kasus Covid-19 terus meningkat maka sistem kesehatan juga bisa kolaps.

"Kalau angka terus meningkat, angka kematian juga terus meningkat," ungkap konsultan paru ini.

Dr Fathiyah juga meminta agar masyarakat tetap menjaga mobilitasnya meskipun telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sebab, risiko terkena Covid-19 masih ada meskipun orang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 plus dosis penguat (booster).

"Kalau masih gini, tetap di rumah saja," kata dr Fathiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement