REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polusi plastik laut merupakan masalah besar. Sebab, saat ini diperkirakan lebih dari 1,4 persen plastik global yang diproduksi dari tahun 1950 hingga 2022 telah masuk ke laut dan terakumulasi di sana.
Burls Art berkolaborasi dengan 4ocean untuk mengubah beberapa plastik laut yang direklamasi menjadi gitar listrik. Upaya itu dimulai dari perjalanan ke Florida selatan untuk mencari plastik yang sesuai sebelum membawanya kembali ke gudangnya.
Setelah terkumpul plastik yang dicari, mereka melelehkannya dan menempanya menjadi balok besar. Bagian leher gitar kemudian dirakit menggunakan potongan plastik padat dalam resin epoksi. Jadi, sedotan plastik berisi resin epoksi digunakan sebagai bahan leher gitar.
Selanjutnya bagian fret dipanaskan dengan obor sebelum memasangnya di leher sehingga meleleh ke dalam epoksi di leher saat dipasang. Langkah terakhir adalah memasang sepasang pickup yang terdiri dari humbucker di posisi bridge dan single coil di bagian leher gitar.
Sang Pencipta, Burls, mengatakan gitar plastik merupakan pekerjaan yang paling menantang sejauh ini. “Proyek ini menyenangkan karena saya harus menggunakan metode berbeda yang belum pernah saya coba dan secara keseluruhan saya pikir hasilnya cukup bagus. Saya ingin berterima kasih kepada 4ocean karena telah berkolaborasi dengan saya demi menjalankan proyek ini,” kata Burls, dikutip Techeblog, Senin (14/2).
Menurut Burls, 4ocean telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan membersihkan laut sehingga kesempatan yang diberikan untuknya sangat langka. Anda bisa melihat lanjut tentang perjalan pembuatan gitar sampah plastik di akun YouTubenya bernama Burls Art. Saat ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 100 ribu kali dan ada mendapat sekitar 522 subscriber.