Negara-negara Eropa sebagian besar berfokus pada penggunaan vaksin Pfizer/BioNTech dengan campuran Johnson & Johnson, vaksin Sinopharm China, dan Sputnik V Rusia. Para kritikus mengecam jeda dan larangan itu sebagai langkah politik daripada didasarkan pada kekhawatiran kesehatan yang besar karena perasaan nasionalisme yang dipicu seputar perlombaan vaksin.
Dilansir The Sun, Selasa (8/2/2022), CEO AstraZeneca pada akhir tahun lalu menyiratkan bahwa kegagalan Eropa untuk memberikan vaksin kepada orang tua bisa membuat gelombang Covid-19. Pada November 2021, beberapa negara sampai menerapkan lockdown karena jumlah kasus Covid-19 yang sangat tinggi dan rumah sakit berada di bawah tekanan karena banyaknya pasien yang datang.
Kondisi tersebut berbeda dengan yang kini terjadi di Inggris ketika varian omicron muncul pada bulan berikutnya. Berkat vaksinasi dosis primer dan booster , masyarakat lebih terlindung dari serangan omicron. Mereka pun memiliki kesempatan terbaik untuk melewati pandemi.